Bogor (Antaranews Megapolitan) - Masalah gizi lebih (overweight dan obesitas) telah menjadi masalah global dan mengalami peningkatan tiap tahunnya. Masalah ini menggambarkan adanya ketidakseimbangan energi yang berhubungan dengan asupan makanan dan pengeluaran energi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan pola makan yang cenderung lebih menyukai makanan cepat saji dengan kandungan tinggi kalori, gula dan lemak.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi obesitas adalah mengubah pola makan dengan mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan rasa kenyang dan menahan nafsu makan. Protein adalah salah satu zat gizi yang diketahui memiliki efek mengenyangkan lebih kuat dibandingkan zat gizi lainnya.
Mengonsumsi protein yang lebih tinggi telah diketahui lebih efektif dalam proses penurunan berat badan. Selain protein, terdapat juga serat pangan yang dapat bermanfaat dalam mendukung penurunan berat badan dan mencegah kenaikan berat badan.
Hal inilah yang mendasari tim peneliti dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Dr. Budi Setiawan dan Bernadette Victoria melakukan suatu penelitian dengan mengembangkan formula sup krim instan implementasi kedelai dan beras merah yang dapat menjadi pangan fungsional tinggi protein dan serat.
“Kedelai dipilih karena mengandung serat pangan yang tinggi dan merupakan sumber protein nabati. Protein kedelai memiliki nilai biologis yang hampir setara dengan protein hewani. Sayangnya kedelai memiliki kekurangan yaitu kandungan asam amino metionin dan sistin yang rendah. Oleh sebab itu, hal tersebut dapat diatasi dengan komplementasi (saling melengkapi) dua atau lebih jenis makanan,” ujar Budi
Beras merah menjadi bahan komplementasi dengan kedelai karena mengandung serat yang tinggi dan juga sebagai sumber protein nabati. Selain itu, juga dapat melengkapi kekurangan asam amino pada kedelai, karena beras merah dapat menyediakan asam amino metionin. Kekurangan asam amino lisin pada beras merah juga dapat dilengkapi oleh kedelai.
Tahapan penelitian yang dilakukan terdiri dari formulasi, pembuatan sup krim instan, uji organoleptik, penentuan formula terpilih, analisis kandungan gizi dan serat pangan, perhitungan kontribusi energi, zat gizi, dan serat pangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula yang terpilih adalah produk dengan perbandingan kedelai dan beras merah 60:40.
Formula sup krim instan terpilih dapat diklaim sebagai pangan tinggi protein dan serat. Kontribusi energi dan zat gizi per takaran saji terhadap AKG (umum) sebesar 3% energi, 6.1% protein, 3.3% lemak, 2.3% karbohidrat dan 9.2% serat pangan.
“Sehingga dapat disimpulkan bahwa sup krim instan komplementasi kedelai dan beras merah diharapkan dapat menjadi alternatif makanan selingan,” ujarnya. (FY/Zul)
Peneliti IPB kombinasi kedelai dan beras merah untuk turunkan berat badan
Senin, 19 Maret 2018 10:27 WIB
Kedelai dipilih karena mengandung serat pangan yang tinggi dan merupakan sumber protein nabati. Protein kedelai memiliki nilai biologis yang hampir setara dengan protein hewani.