Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 60 anggota tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) menjalani pemeriksaan kesehatan terpadu selepas menjalankan misi kemanusiaan pencarian dan pertolongan korban gempa bumi di Kota Naypyidaw, Myanmar.
Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan terpadu di Klinik Pratama Kantor Basarnas Pusat, Jakarta, dalam pendampingan para tenaga medis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memastikan kondisi kesehatan seluruh personel setelah bertugas daerah terdampak bencana.
“Pemeriksaan ini bagian dari prosedur standar. Seperti sebelum berangkat, kami juga melakukan screening kesehatan secara menyeluruh untuk memastikan hanya personel yang benar-benar fit yang diterjunkan ke lokasi bencana,” kata Team Leader INASAR Yopi Haryadi di lokasi pemeriksaan kesehatan, Senin.
Baca juga: Tim INASAR tiba di Tanah Air sepulang dari Myanmar
Baca juga: K9 dan teknologi jadi andalan INASAR di Myanmar
Menurut dia, pemeriksaan usai tugas juga penting mengingat area terdampak gempa di Myanmar memiliki risiko paparan penyakit seperti malaria, penyakit kulit, dan gangguan kesehatan lain yang umum terjadi di lingkungan darurat.
“Setiap keluhan personel akan dicatat dan ditindaklanjuti agar kondisi kesehatan tetap terjaga,” tambahnya.

Ia mengungkapkan bahwa kondisi iklim menjadi salah satu tantangan utama selama timnya bertugas di Myanmar. Berbeda dengan misi kemanusiaan di Turki yang dilanda gempa bumi pada 2023 yang menghadapi suhu dingin ekstrem, Myanmar justru memiliki suhu yang sangat panas, bahkan sempat mencapai 44 derajat Celsius.
"Kami sampai tidak menggunakan seragam resmi INASAR saat operasi karena tidak cocok untuk cuaca panas ekstrem di Myanmar. Namun, itu bukan hambatan besar bagi kami,” katanya.
Baca juga: Pasukan kemanusiaan RI beroperasi di Kompleks PNS Myanmar
Tim INASAR yang terdiri atas komponen manajemen, operasi pencarian (search), pertolongan (rescue), medis, dan logistik dari Basarnas, bekerja selama lebih dari sepekan terakhir bersama otoritas SAR pemerintah setempat dan delegasi SAR internasional lainnya seperti Urban SAR Malaysia, Filipina, dan Singapura.
Dalam operasi tersebut, INASAR berhasil menemukan dan mengevakuasi lima korban meninggal dunia dari reruntuhan bangunan di Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw.