Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan seorang warga di Kabupaten Subang, Jawa Barat hilang diduga tertimbun longsoran tanah dari tebing yang runtuh saat sedang memperbaiki saluran pipa air rumah tangga.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa korban hilang adalah seorang pria yang bernama Rafik (55), warga Desa Dayeuhkolot, Sagalaherang, Kabupaten Subang yang dilanda tanah longsor dari tebing setinggi 200 meter setelah diguyur hujan deras Jumat (11/4) sore.
"Korban diketahui sedang memperbaiki pipa saluran air saat peristiwa terjadi," kata dia.
Abdul memastikan bahwa sampai hari ini proses pencarian korban yang dilakukan petugas gabungan dari BPBD Subang dan Kantor SAR Bandung masih terus berlangsung.
Petugas gabungan mengerahkan satu unit ekskavator untuk menunjang kelancaran operasi pencarian, dan sekaligus pemulihan pemukiman warga dari material longsoran tebing.
Baca juga: Pj Bupati Subang sebut perlu koordinasi lintas sektor kurangi risiko bencana
Baca juga: Penjabat Bupati Subang rehabilitasi saluran air terdampak longsor
Baca juga: BPBD Jabar sebut ratusan warga Subang mengungsi akibat longsor
Bahkan, kata dia, petugas gabungan di lapangan juga disebar melakukan penyisiran darat sepanjang aliran sungai dan beberapa menggunakan perahu karet dengan harapan korban bisa segera ditemukan.
Di sisi lain, ia menambahkan bahwa tim reaksi cepat BPBD bersama perangkat desa setempat juga turut menyosialisasikan kepada warga agar menghindari sekitaran tebing atau perbukitan karena rawan longsor susulan apalagi bila hujan deras kembali mengguyur wilayah itu.
Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, longsor yang terjadi di Desa Dayeuhkolot ini cukup signifikan, dimana longsor terjadi beruntun dari sejumlah titik tebing, ada yang berketinggian 200 meter dengan lebar 20 dan ada yang mencapai 250 meter - lebar longsoran 40 meter.