Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Dedie A Rachim memimpin langsung penanganan kebakaran di sebuah pabrik garmen yang berlokasi di Kelurahan Bojongkerta, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu malam.
Ia meninjau proses pemadaman dan melihat kondisi pabrik garmen milik PT Agung Cipta Indah tepatnya di Jalan Rancamaya dari jarak dekat ketika api mulai padam dan memasuki tahap pendinginan.
Dedie Rachim menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa kebakaran yang menimpa pabrik produktif penghasil produk garmen untuk ekspor ke Jepang.
“Kita doakan semoga bisa segera beroperasi kembali. Saat ini, tenaga kerja yang terdampak berjumlah kurang lebih 300 yang merupakan warga sekitar,” ujarnya.
Dalam situasi yang tidak mudah ini, Dedie Rachim menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendukung upaya perusahaan agar dapat kembali melakukan ekspor dan menyerap kembali ratusan tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
Baca juga: Toko mainan berisi petasan di Leuwiliang Bogor terbakar diduga dari korsleting
Agar kejadian serupa tidak terulang, pihaknya juga memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan kerja.
“Dalam situasi kebakaran ini terlihat beberapa titik lemah. Pertama, alat pemadam api ringan (APAR) tersedia, tapi ruang penyimpanannya terkunci. Kedua, ada satpam, tetapi di luar tidak tersedia APAR karena semuanya berada di dalam ruangan,” jelasnya.
Dedie Rachim menekankan, bahwa pabrik-pabrik besar harus dilengkapi dengan fasilitas keselamatan seperti sprinkler (alat penyemprot air bertekanan), hidran, mitigasi bencana yang dilakukan secara berkala, serta jalur evakuasi yang jelas.
Akibat kebakaran ini, menurut informasi dari pihak perusahaan, barang-barang yang semula dijadwalkan untuk diekspor minggu depan terpaksa batal dikirim.
Terkait perizinan, Dedie Rachim menyebut bahwa perusahaan ini merupakan penerima fasilitas Kawasan Berikat dari Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Baca juga: DPKP Kota Bogor padamkan kebakaran tangki BBM
