Jakarta (ANTARA) - Praktisi kesehatan Dokter Spesialis Paru dari Universitas Indonesia dr Erlina Burhan Sp.P(K) mengatakan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang kerap terjadi saat musim hujan dan setelah banjir, bisa dicegah dengan beberapa langkah sederhana namun efektif.
Kepada ANTARA, Rabu, Erlina mengatakan setelah beraktivitas di luar ruangan atau area yang basah pastikan tubuh tetap kering dan terjaga kehangatannya. Perubahan suhu, kelembapan dan basah dapat memicu jamur yang mengganggu pernapasan dan dapat menurunkan daya tahan tubuh.
“Musim hujan dan banjir meningkatkan risiko gangguan pernapasan karena lingkungan yang lembap dapat memicu pertumbuhan jamur, sementara air banjir yang tercampur limbah dapat meninggalkan debu mikroskopis yang mengiritasi saluran napas. Perubahan suhu dan kelembapan juga membuat virus seperti influenza dan RSV bertahan hidup lebih lama,” kata Erlina.
Baca juga: Warga Jakarta diminta waspadai ISPA akibat perubahan cuaca
Baca juga: Masyarakat Jambi diimbau waspadai ISPA dan DBD saat musim hujan
Untuk menghindari paparan jamur dan debu halus mikroskopis, Erlina menyarankan untuk selalu gunakan masker di tempat ramai, berdebu atau saat membersihkan rumah pascabanjir.
Ia mengatakan kondisi lingkungan yang padat seperti pada posko pengungsian juga dapat mempercepat penularan penyakit sehingga penggunaan masker sangat disarankan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Selain itu, mencegah ISPA juga bisa dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun untuk menjaga kebersihan tangan, serta memastikan rumah memiliki ventilasi yang baik agar tidak ada area lembap yang berpotensi menjadi tempat tumbuhnya jamur.
