Serang (ANTARA) - Tim medis Biddokkes Polda Banten menangani sejumlah penyakit yang dialami warga terdampak banjir di Posko Pengungsian SD Sukamaju, Kabupaten Serang.
Pemeriksaan difokuskan pada deteksi dini gangguan kesehatan setelah bencana untuk mencegah memburuknya kondisi pengungsi.
Kabiddokkes Polda Banten Kombes Pol I Gusti Gede Dharma Arimbawa dalam keterangannya di Kota Serang, Jumat, menyatakan pelayanan kesehatan dilakukan untuk memastikan warga tetap mendapatkan perawatan cepat dan tepat di tengah keterbatasan fasilitas dan situasi bencana.
“Kami hadir untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat tetap terjaga di tengah situasi bencana. Pelayanan kesehatan ini merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab Polri agar masyarakat yang terdampak banjir tetap mendapatkan penanganan medis secara cepat dan tepat,” ujarnya.
Tim medis menemukan sejumlah penyakit yang umum terjadi di lingkungan pengungsian, seperti infeksi saluran pernapasan atas (Ispa), demam, sakit kepala, gatal-gatal, serta gangguan lambung.
Kondisi tersebut dinilai berkaitan dengan perubahan lingkungan, kelelahan, paparan air kotor, dan cuaca lembap setelah banjir.
Berdasarkan pemeriksaan, tim medis melakukan pengecekan tekanan darah terhadap 27 warga dan 23 personel Polri yang bertugas di lokasi.
Selain pemeriksaan fisik, pengungsi memperoleh layanan konsultasi kesehatan, obat-obatan dan vitamin sesuai keluhan masing-masing.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah peningkatan kasus penyakit menular dan risiko penurunan imunitas.
Pelayanan kesehatan melibatkan Penata Anggita Angelina P, Aipda Deden Yuliana SH, Bripda Galuh, serta dukungan personel Sidokkes Polresta Serang Kota.
Pemeriksaan dilakukan langsung di ruang pengungsian agar akses layanan tidak menyulitkan warga lanjut usia, ibu hamil, balita, maupun pengungsi dengan kondisi rentan.
Kabiddokkes menegaskan bahwa Biddokkes Polda Banten akan terus memantau perkembangan kesehatan warga dan siap memberikan tindakan lanjutan jika dibutuhkan. Koordinasi dengan pihak terkait juga dilakukan untuk memastikan kebutuhan kesehatan terpenuhi selama warga masih berada di pengungsian.
Upaya tersebut menjadi bagian dari langkah Polri dalam menjamin perlindungan masyarakat pada situasi darurat. Dengan adanya pelayanan kesehatan teratur, keluhan penyakit yang muncul setelah banjir diharapkan dapat ditekan, sehingga warga dapat pulih lebih cepat, tetap aman, dan terhindar dari potensi komplikasi kesehatan.
Melalui kegiatan ini, Biddokkes Polda Banten menekankan bahwa negara hadir memberi dukungan langsung di lapangan. Kepedulian fisik dan mental pengungsi dinilai sebagai prioritas penting dalam proses penanganan setelah bencana di Padarincang dan wilayah lain yang terdampak banjir.
