Depok (ANTARA) - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, memperkuat sinergi dalam rangka menjaga stabilitas inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam pada Sekretariat Daerah Kota Depok Nani Zara di Depok, Rabu mengatakan, berdasarkan data historis selalu terjadi kenaikan harga di momentum hari besar tersebut karena adanya peningkatan permintaan oleh konsumen.
“Biasanya naik memang harga-harga kebutuhan pokok di pasar, oleh karena itu kami bahas bersama seluruh anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah upaya apa yang pas untuk menjaga stabilitas inflasi,” ujarnya.
Nani menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Depok, inflasi pada Januari 2025 secara year on year (YoY) berada di angka 0,97 persen namun inflasi month to month (MoM) menunjukkan terjadi deflasi di angka -0,76 persen.
Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh adanya paket stimulus ekonomi berupa potongan tarif listrik 50 persen bagi pelanggan daya 2.200 volt ampere (VA) ke bawah untuk periode Januari-Februari 2025.
“Walaupun terjadi deflasi pada Januari dan kemungkinan juga di Februari, namun perlu diantisipasi apabila stimulus ekonomi potongan tarif listrik sudah kembali normal pada Maret dan bertepatan dengan momentum Ramadan dan Idul Fitri yang mana akan berpotensi terjadi kenaikan inflasi,” katanya.
Hal ini harus menjadi perhatian dari seluruh anggota TPID Kota Depok untuk bersama-sama menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga komoditas kebutuhan masyarakat di Depok.
Baca juga: Pemkab Sukabumi tekan laju inflasi
Baca juga: Sri Mulyani yakin negara lain iri dengan tingkat inflasi Indonesia