Mataram (ANTARA) - Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat mengharapkan Terminal Mandalika di Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, dapat menjadi terminal model bagi pelayanan mobilitas penumpang bus di Nusa Tenggara Barat.
"Terminal Mandalika adalah terminal utama dengan pergerakan mencapai 25 ribu orang sehari," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Muhamad Faozal di Mataram, Sabtu.
Terminal Mandalika merupakan terminal penumpang kelas A yang memiliki luas lahan lebih kurang 40.000 meter persegi atau setara 40 hektare. Keberadaan terminal induk tersebut menjadi sarana penghubung antar-daerah.
Faozal menuturkan bahwa Terminal Mandalika melayani beberapa trayek berupa angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan antar kota antar provinsi (AKAP).
Jumlah angkutan AKDP di Terminal Mandalika semakin baik dan bervariasi dengan berbagai pelayanan mulai dari bus standar eksekutif hingga bus sleeper yang melayani perjalanan penumpang dari Kota Mataram di Pulau Lombok menuju Bima di Pulau Sumbawa.
Terminal Mandalika sudah mendapat bantuan renovasi dari pemerintah pusat melalui intervensi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) murni, namun pembenahan belum sepenuhnya selesai.
Nilai revitalisasi terminal itu sebesar Rp24,3 miliar yang dipakai untuk membangun ruang tunggu penumpang, mushola, penataan tempat parkir bus, dan beberapa fasilitas pendukung lainnya.
Baca juga: Terminal Pulogebang sediakan penginapan bagi penumpang transit
Baca juga: Wamendagri cek bus di Terminal Leuwipanjang
