Bangkok (ANTARA) - Junta Myanmar menyatakan jumlah korban tewas akibat gempa kuat di Myanmar pada Jumat bertambah menjadi 694 orang dan jumlah korban luka-luka mencapai 1.670 orang.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, mengunjungi daerah yang paling terdampak.
Laporan resmi sebelumnya menyatakan jumlah korban tewas sebanyak 144 orang.
Min Aung Hlaing menginstruksikan pemerintah dan otoritas daerah yang dilanda gempa untuk segera melakukan pencarian dan penyelamatan korban serta tindakan lain yang diperlukan untuk menangani dampak bencana, tulis pernyataan itu.
Gempa dengan magnitudo 7,7 menerjang Myanmar pada Jumat dan getarannya dirasakan di lima negara tetangga, termasuk Thailand.
Jumlah korban tewas di Thailand telah mencapai 10 orang dan pemerintah setempat telah mengumumkan keadaan darurat di Bangkok.
Jenderal Senior Min Aung Hlaing selaku ketua Dewan Administrasi Negara Myanmar menyerukan penyaluran bantuan dari masyarakat internasional, kata laporan media setempat.
Rusia dan China telah mengirimkan tim penyelamat, dokter, dan peralatan khusus ke Myanmar untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban.
Tim penyelamat dari Provinsi Yunnan, China barat daya, tiba di Yangon, Myanmar, pada Sabtu (29/3) pagi waktu setempat setelah gempa bumi dahsyat mengguncang negara Asia Tenggara itu pada Jumat (28/3).
Tim yang beranggotakan 37 orang itu membawa perlengkapan bantuan darurat seperti detektor kehidupan, sistem peringatan dini gempa bumi, dan pesawat nirawak (drone).
Mereka berangkat dari Bandara Internasional Kunming Changshui di Yunnan yang berbatasan dengan Myanmar sekitar pukul 6 pagi.
Para tim penyelamat ini diharapkan dapat memberikan bantuan dalam upaya penanggulangan bencana dan perawatan medis.
Sedikitnya 144 orang tewas dan 732 lainnya terluka di Myanmar usai gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang negara tersebut pada Jumat.
Sumber: Sputnik-OANA, Xinhua
Baca juga: China bantu korban gempa di Myanmar
Baca juga: Presiden Prabowo dan sejumlah negara lain tawarkan bantuan untuk Myanmar dan Thailand