Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Baitul Maal Muamalat mengadakan kegiatan buka puasa bersama di Masjid Ukhuwah Islamiyah, Kampus UI Depok dan Masjid Arief Rahman Hakim, Kampus UI Salemba.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat lalu ini dihadiri oleh sivitas akademika UI dan warga sekitar.
Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, dalam keterangannya, Sabtu menyampaikan bahwa bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri.
Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, UI bersama para mitra ingin berbagi kebaikan dan membangun solidaritas umat dengan berbagi takjil dan paket lebaran.
“Semoga di kesempatan ini kita bisa berbagi dan memberikan keberkahan dan perubahan yang membawa dampak bagi kita semua menuju ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Dengan mengusung tema “Membangun Solidaritas untuk Kemajuan Bersama”, pada kesempatan itu, Pengasuh Pesantren Al-Hikam Depok, K.H. Muhammad Yusron Shidqi, L.C., M.A., berbagi ilmu tentang pentingnya mempererat solidaritas umat.
Menurut dia, di masyarakat saat ini banyak perkumpulan, namun tidak ada ikatan yang muncul pada anggotanya, sebagaimana daun kering yang dikumpulkan. Oleh karena itu, untuk menjadi solid, umat harus memiliki karakter seperti sapu lidi yang bisa dikumpulkan dan diikat dengan tali yang kuat.
“Kita ini didorong dimotivasi untuk menjadi sapu ijuk, yang mana ketika kita menjadi satu, kita akan susah dipatahkan. Sapu ijuk satu, siapa yang bisa mematahkan? Anak kecil saja bisa mematahkan. Akan tetapi, ketika sapu ijuk ini diikat menjadi satu, maka siapa yang bisa mematahkan? Bodybuilder sekuat apapun tidak bisa mematahkannya,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa penguatan solidaritas adalah nilai yang harus dibangun oleh sivitas akademika sebagai bagian dari UI, dan sebagai bagian dari masyarakat.
Solidaritas diperlukan karena di dunia ini seseorang akan berjalan jauh. Kalau ia ingin berjalan cepat, jalanlah sendirian, tetapi kalau ingin berjalan jauh, jalanlah bersama-sama.
Untuk itu, diperlukan upaya untuk membangun solidaritas positif, salah satunya melalui keteladanan dan penyadaran. Namun, di dalam membangun upaya solidaritas, ada tantangan yang harus dihadapi. Seseorang dapat membangun solidaritas dengan cara yang positif dan negatif.
“Solidaritas positif dapat muncul melalui keteladanan dan kesadaran, sedangkan solidaritas semu dapat dibangun dengan uang. Solidaritas semu inilah yang berbahaya karena pendapat seseorang dapat dibeli dengan pendapatan. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita harus membangun solidaritas dengan cara yang positif karena kita akan berjalan jauh di dunia dan di akhirat,” kata K.H. Muhammad Yusron.
Selain tausiah, dalam kegiatan tersebut, sebanyak 100 paket lebaran diserahkan kepada Pondok Pesantren Al-Hikam. Ini merupakan salah satu program kolaborasi UI dan BPKH RI yang bertujuan untuk menyejahterakan umat.
Kepala BPKH RI, Dr. Fadlul Imansyah mengatakan bahwa dana abadi umat yang dikelola oleh BPKH, akan terus dikelola dengan baik agar hasilnya dapat didistribusikan langsung ke umat Muslim di seluruh Indonesia.
Baca juga: UI dan BPKH kolaborasi tingkatkan kualitas pendidikan untuk kemaslahatan umat
UI, BPKH dan BMM silaturahmi buka puasa bersama
Sabtu, 29 Maret 2025 15:44 WIB

UI, BPKH dan BMM silaturahmi buka puasa bersama (ANTARA/ Foto: Humas UI)