Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor Jawa Barat menyiagakan sebanyak 2.592 tenaga kesehatan (nakes) untuk menjamin kesehatan para pemudik selama libur hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr Fusia Meidiawaty di Cibinong, Jumat, menjelaskan 2.592 tenaga kesehatan dari 101 Puskesmas seluruh Kabupaten Bogor itu disiagakan di 18 Pos Pengamanan Terpadu.
Tenaga kesehatan yang disiagakan selama 16 hari saat libur Lebaran itu terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan supir ambulans. Setiap tim nakes terdiri dari tiga orang yang bertugas secara bergantian tiga shift di 18 pos pengamanan terpadu.
Menurut dr Fusia, keberadaan pos-pos kesehatan ini bertujuan untuk memberikan layanan medis darurat, pemeriksaan kesehatan, serta mendukung pelayanan ambulans bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan segera.
"Dengan adanya 2.592 tenaga kesehatan yang siaga, kami berharap dapat memberikan pelayanan terbaik dan respons cepat terhadap berbagai kemungkinan kebutuhan medis," ujar dr Fusia.
Tugas para tenaga kesehatan ini meliputi penanganan keadaan darurat, pemeriksaan kesehatan rutin, serta penyediaan layanan ambulans untuk kondisi yang memerlukan penanganan segera, seperti kecelakaan lalu lintas atau kondisi mendesak lainnya.
Pelayanan kesehatan bagi pemudik di posko berlangsung secara nonstop, dengan tenaga kesehatan terlatih seperti dokter, perawat, bidan, dan tenaga medis lainnya.
"Posko ini siap memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, pemberian obat-obatan, hingga penanganan kegawatdaruratan, yang akan dirujuk ke rumah sakit terdekat jika diperlukan," cakapnya.
Selain posko mudik, Pemkab Bogor juga memastikan bahwa fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, klinik utama, dan rumah sakit, tetap beroperasi selama masa libur hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Terdapat 30 puskesmas yang siap melayani masyarakat 24 jam, dan 28 puskesmas dengan layanan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) pelayanan untuk menangani kasus darurat.
"Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan alternatif, kami juga mempersiapkan terapi akupresur di beberapa posko, seperti di Posko wilayah Ciawi dan Cigombong. Pemudik yang merasa lelah atau membutuhkan relaksasi dapat memanfaatkan layanan ini secara gratis," katanya.
Dalam memastikan kelancaran rujukan medis, Dinkes telah bekerja sama dengan berbagai rumah sakit di wilayah sekitar, seperti RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang, dan RSUD Cileungsi.
"Pemudik yang membutuhkan rujukan tidak perlu khawatir, karena sistem jaminan kesehatan di Indonesia memungkinkan mereka mengakses layanan medis di fasilitas kesehatan manapun, baik di tempat tinggal maupun saat sedang berada di luar kota selama mudik," paparnya.*