Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Rudy Susmanto memantau penanganan tumpukan lumpur pasca-banjir di Desa Bojongkulur, Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dari udara menggunakan helikopter milik Pangakalan Udara Atang Senjaya.
"Tadinya tumpukan sampah, lalu lumpur masih cukup tinggi, tadi alhamdulillah kami melihat suasana sudah jauh berbeda," kata Rudy usai pemantauan bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Landing Paralayang, Cisarua, Puncak, Kamis.
Banjir akibat luapan Sungai Cikeas dan Cileungsi pada awal Maret 2025 itu merendam lebih dari 1.000 rumah di kawasan Vila Nusa Indah 1 dan 2 serta Perumahan Bumi Mutiara.
Rudy menyebutkan, penanganan banjir di Bojongkulur masih membutuhkan sentuhan akhir, terutama di beberapa bagian bantaran sungai masih terdapat banyak sampah yang perlu dibersihkan.
"Khususnya wilayah bantaran Sungai Cileungsi, Sungai Cikeas kita masih melihat beberapa titik masih ada beberapa tumpukan sampah," ujarnya.
Ia berterima kasih kepada jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta TNI-Polri yang telah sekitar tiga pekan melakukan penanganan dampak banjir di Bojongkulur.
"Alhamdulillah hampir satu bulan, 3 minggu teman-teman TNI-Polri, Pemda bersama-sama bekerja, sudah mulai terlihat jauh lebih bersih, lebih baik," tuturnya.
Rudy memastikan penanganan dampak bencana masih terus dilakukan dengan berkolaborasi, termasuk berupaya menyambungkan akses-akses yang terputus akibat bencana alam hidrometeorologi.
Baca juga: Bupati Bogor pantau arus mudik jelang Lebaran lewat udara
Baca juga: Bupati Bogor sebut seluruh ruas terputus sudah terhubung pada Idul Fitri
Baca juga: Pulang retret, Bupati Rudy Susmanto langsung telusuri penyebab banjir Cijayanti