Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi seorang warga negaranya tewas akibat gempa bumi yang terjadi di Myanmar, Jumat (28/3), sedangkan 15 orang lainnya terluka.
"Sejauh ini, telah diketahui bahwa satu warga negara China tewas dan 15 lainnya luka-luka karena gempa bumi dahsyat di Myanmar," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Senin (31/3).
Kedutaan Besar dan konsulat jenderal China di Myanmar membantu keluarga korban dalam penanganan hal tersebut," katanya.
Gempa dengan magnitudo 7,7 pada kedalaman 10 kilometer mengguncang Kota Sagaing, Myanmar, Jumat (28/3). Akibat gempa tersebut, otoritas Myanmar menyebut, hingga Minggu (30/3), setidaknya 1.700 orang tewas; 3.400 orang terluka, dan 300 lainnya masih hilang.
"Misi diplomatik China di Myanmar akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk membantu warga negara kami yang mengalami luka-luka atau terkena dampak bencana," kata Guo Jiakun, menambahkan.
Guo Jiakun mengatakan Presiden China Xi Jinping juga sudah mengirimkan pesan kepada pemimpin Myanmar Min Aung Hlaing untuk menyampaikan belasungkawa atas korban yang meninggal dunia serta simpati kepada keluarga-keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka dicintai maupun kepada para korban luka dan orang-orang yang berada di zona gempa.
"Segera setelah gempa bumi terjadi, China meluncurkan respons darurat berupa operasi penyelamatan dan perlindungan konsuler secara menyeluruh. Tim penyelamat dan medis dari Provinsi Yunnan juga sudah tiba di Myanmar dalam waktu 18 jam. Tim tersebut menjadi tim penyelamat internasional pertama yang tiba di lokasi kejadian," kata Guo Jiakun.
Ia menyebut tim penyelamat China bekerja sama dengan penyelamat lokal dan berhasil mengeluarkan seorang korban selamat dari bawah reruntuhan.
Tim Pencarian dan Penyelamatan China (CSAR), Tim Pencarian dan Penyelamatan Internasional China (CISAR), tim penyelamat yang dikirim oleh SAR Hong Kong dan Tim Penyelamatan Darurat Internasional dari Palang Merah China juga menuju ke Myanmar pada Ahad (30/3) malam, kata Guo Jiakun.
Baca juga: Korban tewas akibat gempa dahsyat di Myanmar meningkat menjadi 1.700