Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menyesalkan adanya dualisme kepengurusan dalam sejumlah organisasi cabang olahraga nasional yang dinilai berdampak negatif terhadap prestasi atlet.
“Jangan ego masing-masing membuat berkibarnya Merah Putih tersendat-sendat. Saya berprinsip satu, atlet tidak boleh jadi korban dari dualisme organisasi,” kata Marciano di Jakarta, belum lama ini.
Dualisme kepengurusan masih terjadi pada beberapa cabang olahraga, di antaranya Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi), dan Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi).
Dampaknya terlihat, seperti pada cabang olahraga tenis meja yang sempat tidak dipertandingkan pada PON Papua 2021, bahkan, atlet tenis meja Indonesia absen dalam ajang internasional seperti SEA Games selama tiga edisi berturut-turut pada 2017, 2019, dan 2021.
Marciano mengingatkan pengurus cabang olahraga tetap menjaga kekompakan demi menjadikan olahraga sebagai sarana pemersatu bangsa.
Baca juga: Pordasi seleksi menuju Kejuaraan Dunia Panahan Berkuda
Baca juga: Pengurus Besar Anggar Indonesia kerja sama dengan Federasi Anggar Rusia