Jakarta (ANTARA) - Universitas Pancasila membuka Training Centre The Pancasila School of Law Diplomacy and Executive Leadership Program untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar lebih mumpuni dalam mengembangkan keilmuannya.
Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof. Marsudi Wahyu Kisworo, usai peresmian, Jumat mengatakan Training Centre Hukum didirikan untuk memberikan pelatihan dan pengembangan di bidang hukum, baik bagi mahasiswa, alumni, para praktisi maupun masyarakat.
Lebih lanjut Rektor mengungkapkan tujuan pendirian training center ini adalah pertama untuk meningkatkan profesionalisme dari para pelaku bisnis, para pemimpin mengenai bagaimana berdiplomasi.
Yang kedua bagaimana meningkatkan kompetensi dari para pelaku hukum, notaris, pengacara,dan sebagainya.
Baca juga: Asarini raih gelar doktor farmasi Universitas Pancasila
Baca juga: Universitas Pancasila sinergi Internasional dengan Oxford University dan Pyongtek University
Selain itu untuk UP adalah bagaimana kita meningkatkan pendapatan yang non SPP, karena saya targetkan UP harus 30 persen dari sumber' non SPP. "SPP itu nanti hanya 70 persen saja," katanya.
Dengan demikian komunikasi jadi lebih maju karena tidak tergantung lagi dengan jumlah mahasiswa.
Rektor menjelaskan salah tugas pemimpin itu ada tugas keluar adalah mewakili organisasi, tugas ke dalam adalah menyelesaikan konflik di dalam organisasi.
Dua hal ini memerlukan diplomasi kenapa ketika menyelesaikan masalah keluar dia harus bisa berdiplomasi sehingga dengan diplomasi itu apa yang dia inginkan bisa tercapai.
Kemudian di dalam ketika terjadi perbedaan pendapat di dalam internal dia harus bisa berdiplomasi sehingga tetap menjaga keutuhan dari timnya.
Baca juga: Universitas Pancasila buka prodi magister media komunikasi krisis
Sementara itu Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila (FHUP) Prof. Eddy Pratomo menjelaskan ada beberapa partner dalam training center ini seperti kementerian luar negeri, namun ada partner lain tergantung topiknya,karena setiap tahun topiknya berbeda beda.
"Untuk tahap awal training center akan membahas tentang syariah," jelasnya.
Lebih lanjut Prof.Eddy mengatakan sekarang forum-forum diplomasi sangat penting, dimana mediasi sesuatu penyelesaian sengketa secara damai dan kita ingin memasyarakatkan itu bagaimana berdiplomasi dan melakukan negosiasi sehingga nanti diajari juga tentang penyusunan kontrak, skill, bagaimana berpidato, jadi pemimpin.
"Communication skill juga salah satu bagian dari topik dari training center," ujarnya.
Dikatakannya setiap training akan mendapatkan materi tentang diplomasi. Ini adalah salah satu fokus daripada training center, yang di Universitas lain tidak ada dan pengajarnya para diplomat yang masih aktif.
Tingkatkan kualitas SDM, Universitas Pancasila buka training center hukum
Jumat, 21 Februari 2025 20:27 WIB

Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof. Marsudi Wahyu Kisworo dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila (FHUP) Prof. Eddy Pratomo (tengah) usai meresmikan Training Centre The Pancasila School of Law Diplomacy and Executive Leadership Program. (ANTARA/ Foto: Feru Lantara)