Moskow (ANTARA) - Sekitar 50 persen anak di bawah usia lima tahun (balita) di Yaman mengalami gizi buruk akut akibat konflik berkepanjangan di negara tersebut, sebut laporan terbaru Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) di Yaman, Selasa (25/3).
Laporan itu menyoroti tingginya angka malnutrisi dan pertumbuhan terhambat (stunting) di negara itu.
"Ketika angka stunting global menunjukkan tren penurunan, konflik berkepanjangan dan keruntuhan ekonomi di Yaman telah menyulitkan keluarga untuk bertahan."
"Data menunjukkan hampir separuh anak-anak Yaman di bawah usia lima tahun mengalami gizi buruk kronis, dengan tingkat stunting yang stagnan selama satu dekade terakhir," sebut isi laporan tersebut.
Baca juga: Unicef desak Taliban bolehkan remaja puteri bersekolah
Baca juga: UNICEF sebut anak-anak Palestina masih kekurangan kebutuhan pokok
Perwakilan UNICEF untuk Yaman, Peter Hawkins, juga menyampaikan bahwa 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Ia menambahkan bahwa dari total dana yang diajukan UNICEF untuk 2025, baru 25 persen yang berhasil dikumpulkan.
Tanpa tambahan sumber daya yang mendesak, UNICEF tidak akan mampu mempertahankan layanan minimum bagi masyarakat yang membutuhkan.
Yaman telah dilanda konflik bersenjata antara pasukan pemerintah dan kelompok Houthi sejak 2014.
Baca juga: Anak Rohingya penderita gizi akut melonjak 27 persen
Situasi semakin memburuk pada Maret 2015 ketika koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi, bekerja sama dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, mulai melakukan operasi udara, darat, dan laut terhadap Houthi.
Sumber: Sputnik-OANA