Karawang (ANTARA) - Perbaikan jalur mudik di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dilakukan dengan cara penambalan menaburkan aspal di titik jalan rusak yang kemudian diinjak-injak agar merata, tanpa menggunakan alat pemadatan.
Tim PPK 1.1 Jabar Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Agung Satrio di Karawang, Selasa, mengatakan penambalan dengan menaburkan aspal di titik jalan berlubang tanpa dilakukan pemadatan dengan menggunakan alat adalah salah satu metode penambalan jalan.
"Jenis aspal yang digunakan itu aspal khusus yang tanpa dilakukan pemadatan menggunakan alat," katanya.
Baca juga: Petugas mulai tutup puluhan titik akses putar arah di sepanjang jalur mudik Karawang
Baca juga: Pemkab Karawang mulai lakukan perbaikan jalur mudik Lebaran 2025
Ia menyampaikan proses pemadatan terjadi saat aspal itu tergilas roda kendaraan, termasuk saat diinjak-injak oleh petugas.
"Aspal itu menutup jalan berlubang sendiri tanpa melalui alat apapun. Pemadatannya tanpa alat, karena jenis aspalnya khusus, cepat padat," katanya.
Hal tersebut juga dilakukan karena perbaikan saat ini merupakan perbaikan sementara, menyusul datangnya musim mudik Lebaran 2025.
Sebelumnya beredar video yang merekam perbaikan jalan rusak dan berlubang di jalur mudik wilayah Kecamatan Klari, Karawang, diduga dilakukan dengan asal-asalan.
Dalam video itu terekam sejumlah pekerja beratribut Kementerian PU melakukan penambahan lapisan aspal di jalan yang berlubang.
Baca juga: Bupati Karawang pastikan perbaikan jalur alternatif mudik selesai tepat waktu
Petugas hanya menabur dan menghamparkan aspal baru ke titik jalan berlubang. Lapisan aspal kemudian diinjak-injak petugas agar merata.
Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyampaikan sesuai dengan penjelasan PPK 1.1 Jabar, teknis perbaikan jalan disesuaikan dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki.
"Untuk pengerjaan (menabur aspal dan menginjak-injak) merupakan salah satu metode baru pengaspalan dengan kualitas yang hampir sama. Hanya teknis pengerjaannya berbeda dengan pengerjaan aspal curah sebagaimana lazimnya," kata dia.