Washington (ANTARA) - Juru bicara Kedutaan Besar China di AS Liu Pengyu mengatakan kepada RIA Novosti pada Minggu bahwa Washington harus terlebih dahulu mengurangi persenjataan nuklirnya sendiri, jika ingin tercipta kondisi perlucutan senjata nuklir.
"Negara dengan persenjataan nuklir terbesar harus dengan setia mematuhi tanggung jawab khusus dan utamanya di bidang perlucutan dan mengurangi persenjataan nuklirnya dan menciptakan kondisi untuk perlucutan senjata nuklir yang lengkap dan komprehensif," kata Liu.
Pernyataan dari Liu itu menanggapi pernyataan Trump tentang negosiasi antara AS dengan Rusia dan China tentang denuklirisasi.
Liu mengatakan bahwa Beijing menganut strategi nuklir yang berfokus pada pertahanan diri dan kebijakan untuk tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu.
Baca juga: Iran sedang garap proyek energi nuklir di lima wilayah pesisir
Baca juga: Putin sebut AS undang Rusia bahas isu terkait uji coba nuklir
Baca juga: Trump sebut AS siap uji coba nuklir lagi karena negara lain juga melakukannya
Dia menyampaikan bahwa China selalu mempertahankan potensi nuklirnya pada tingkat minimum yang diperlukan untuk keamanan nasional dan tidak pernah berpartisipasi dalam perlombaan senjata dengan siapa pun.
Liu menambahkan bahwa persenjataan nuklir Beijing dan pendekatannya di bidang ini berkontribusi pada pemeliharaan perdamaian global.
Sebelumnya pada Jumat (12/12), Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia telah mengadakan pembicaraan dengan Moskow dan Beijing mengenai masalah denuklirisasi. Menurutnya, baik Rusia maupun Tiongkok tertarik pada pengurangan senjata nuklir.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti
