Karawang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyiapkan anggaran sekitar Rp10 miliar untuk mengatasi kesemrawutan sekaligus melakukan penataan wilayah perkotaan Kecamatan Cikampek.
"Kami komitmen melakukan penataan kota. Tahun depan akan dilakukan penataan besar-besaran wilayah Cikampek," kata Bupati Karawang Aep Syaepuloh, di Karawang, Rabu.
Ia menyampaikan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan peninjauan ke lapangan. Terakhir pada Selasa (9/12) dilakukan peninjauan ke sekitar pasar Cikampek, terminal, stasiun, area bawah jembatan layang, dan sejumlah titik lainnya.
Untuk langkah awal penataan wilayah Cikampek, akan dimulai dengan melakukan penertiban bangunan liar yang berada di sekitar area stasiun dan di bawah jembatan layang Cikampek.
Selama ini wilayah Kecamatan Cikampek khususnya di sekitar stasiun dan jembatan layang serta pasar dikenal sebagai daerah yang semrawut. Setiap hari pedagang kaki lima berjualan hingga "memakan" badan jalan raya, ditambah lagi kolong jembatan layang yang menjadi areal parkir kendaraan serta banyaknya bangunan liar di daerah tersebut.
"Daerah di sekitar kolong jembatan layang selama ini memang dikenal semrawut. Banyak warga mengeluhkan hal itu," kata bupati.
Terkait dengan Pasar Cikampek yang selama bertahun-tahun kondisinya semrawut, hingga aksesnya sulit karena dipenuhi pedagang kaki lima, itu akan dilakukan penataan secara menyeluruh.
Sebagai bagian dari penataan kota, katanya, para pedagang kaki lima di Pasar Cikampek sebagian akan direlokasi ke Pasar Pemda dan sebagian lainnya ke Plaza Cikampek.
Para pedagang akan direlokasi ke tempat yang lebih layak untuk berjualan, tanpa dikenakan biaya
Sementara untuk terminal yang ada tak jauh dari pasar, bupati akan mengaktifkan kembali Terminal Cikampek khusus untuk angkot dan elf. Dengan begitu, angkot dan elf ke depannya tidak boleh lagi mangkal di bawah jembatan Cikampek.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurai kemacetan dan kesemrawutan yang sering terjadi di bawah jembatan layang Cikampek.
"Untuk bangunan liar yang mengganggu estetika akan kami bongkar dan dijadikan sebagai jalur pedestrian untuk para pejalan kaki. Lalu PKL akan kita relokasi ke tempat yang lebih representatif," katanya.
Bupati mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak PT KAI terkait dengan penataan di wilayah Cikampek tersebut menyusul cukup banyaknya areal PT KAI yang menjadi tempat berdirinya bangunan liar.
Penataannya akan mulai dilakukan pada tahun depan. Sesuai dengan hitung-hitungan awal, diperlukan anggaran sekitar Rp10 miliar untuk penataan wilayah Cikampek.
"Anggaran itu meliputi pembangunan infrastruktur jalan, taman dan jalur pedestrian," katanya. (KR-MAK)
