Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor dan Junior Chamber International (JCI) Femme Indonesia bersinergi untuk memperkuat upaya penurunan stunting, dengan memberikan asupan makanan tambahan kepada anak-anak yang masuk kategori stunting atau kondisi tubuh tidak ideal di Kecamatan Bogor Timur,selama enam bulan ke depan.
Informasi yang diperoleh dari Diskominfo Kota Bogor, Selasa, menyebutkan sebanyak 71 anak stunting dari enam kelurahan di Kecamatan Bogor Timur mendapatkan bantuan tersebut, yang disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin, yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting (TPPPS).
JCI Femme Indonesia merupakan organisasi pengusaha wanita internasional yang juga bergerak di bidang sosial.
Baca juga: Anggota DPRD Kota Bogor salurkan PMT cegah stunting
Bantuan yang diberikan berupa 5 kilogram beras dan 4 kilogram telur untuk setiap anak stunting di Kecamatan Bogor Timur.
"Ini ikhtiar Kota Bogor untuk menjadikan Kota Bogor zero new stunting,” kata Jenal Mutaqin.
Ia memastikan, bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) itu akan langsung sampai ke anak-anak dengan didampingi oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) di masing-masing wilayah.
Selama enam bulan ke depan pula, bantuan yang diberikan JCI juga akan terpantau melalui sistem aplikasi Bogor Bebas Stunting (Bogor Bestie). Progres perkembangan anak dapat dilihat secara langsung melalui laman aplikasi.
"Bogor Bestie ini membuat chemistry antara JCI dan anak bisa lebih terlihat. Perkembangan anak bisa dilihat langsung, termasuk grafik berat badan selama diberikan bantuan," katanya.
Baca juga: Kota Bogor panen padi nutrizinc bisa untuk atasi stunting
Perwakilan JCI Femme Indonesia, Steffi Mettasari, mengatakan organisasinya berkomitmen mendukung upaya menjadikan Kota Bogor zero stunting.
Sebagai organisasi perempuan, JCI Femme Indonesia tergerak untuk ikut fokus terhadap isu stunting.
"Sebagai seorang ibu, kami tahu tidak mudah membesarkan anak dan membangun keluarga. Dengan ini JCI Femme yang fokus terhadap perempuan dan anak ingin berpartisipasi," katanya.
Pemerintah Kota Bogor mengapresiasi kinerja dalam penanganan penurunan stunting di wilayah, khususnya kepada aparatur di tingkat kecamatan dan kelurahan pada 2025.
Baca juga: Angka stunting di Kota Bogor tahun 2024 turun
Sebelumnya, pada Rembuk Stunting Tingkat Kota Bogor baru-baru ini, Jenal Mutaqin menyampaikan, intervensi stunting harus berbasis kebutuhan individu, sehingga tidak bisa disamaratakan.
“Dari 1.588 itu kan treatment-nya tidak semua sama, tidak semua harus dikasih protein atau telur. Harus ada pola yang berbasis kebutuhan per individu by name by address, baik balita, ibu hamil, maupun calon pengantin baru,” katanya.
