Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Modern Pentathlon Indonesia (MPI) Anthony Charles Sunarjo mengatakan tak kurang dari 500 atlet dari 40 negara bakal mengikuti Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle 2023 di Pantai Mengiat, Nusa Dua, Bali, pada 1-5 November.
”Tidak kurang 500 atlet dari 40 negara dan lima benua akan hadir di Bali mengikuti kejuaraan dunia yang berada di bawah payung organisasi Union Internationale de Pentathlon Moderne (UIPM). Jumlah peserta maksimal empat orang dari setiap negara,” kata Anthony dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Dia mengungkapkan Indonesia menjadi negara Asia pertama yang menggelar Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle 2023.
Biathle adalah olahraga pantai yang menggabungkan cabang olahraga lari dan renang. Lalu triathle adalah cabang gabungan menembak, renang, dan lari
”Untuk triathle, pertandingan dimulai dengan menembak. Atlet harus mengenai target sebanyak lima kali dengan tembakan tidak terbatas. Kemudian melewati area transisi untuk berenang dan dilanjutkan dengan berlari,” ujar Anthony.
Baca juga: 13 ribu pelari dari berbagai kalangan atlet semarakkan Maybank Marathon 2023 di Bali
Sebagai bagian dari olahraga modern pentathlon atau pancalomba modern, Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle UIPM di Bali akan mempertandingkan lima kelas di tiga cabang olahraga yakni renang 200 meter dan lari 800 meter (biathle), kemudian menembak lima target dalam waktu 50 detik, renang 200 meter, dan dipungkasi dengan lari 800 meter (triathle).
Selain itu, ada 10 kategori pertandingan berdasarkan kelompok umur. Mulai dari Under 11, Under 13, Under 15, Under 17, Under 19, Juniors, Seniors, Masters 40+, Masters 50+, dan Masters 60+.
Biathle dan triathle, lanjut Anthony, merupakan bagian dari modern pentathlon, salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Secara keseluruhan, modern pentathlon mempertandingkan lima cabang olahraga sekaligus dalam satu kejuaraan.
"Selain menembak, renang dan lari, ada anggar dan berkuda. Seluruh atlet modern pentathlon harus menguasai lima disiplin olahraga tersebut, meskipun anggar dan berkuda tidak dipertandingkan di Bali,” kata Anthony.
Baca juga: 47 pelari nasional terdaftar dalam lomba lari Borobudur Marathon 2022
Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle di Bali, menurut Anthony, merupakan event besar. Selain event yang baru pertama kali diadakan di Asia, kejuaraan dunia ini juga menjadi salah satu ajang bagi para atlet untuk mendapatkan poin penilaian menuju Olimpiade.
”Bagi atlet-atlet MPI dan khususnya masyarakat Indonesia, kejuaraan dunia ini akan menjadi ajang bergengsi sebagai upaya memberikan kontribusi dalam bentuk prestasi untuk menuju peringkat yang lebih tinggi, yakni peringkat dunia,” ujarnya.
Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle di Bali tidak hanya untuk memasyarakatkan modern pentathlon di Indonesia, tetapi juga mencari dan menciptakan atlet Indonesia yang potensial, serta sarana pengembangan dan pemberdayaan bakat atlet MPI, utamanya dalam event internasional.
"Kami berharap, atlet-atlet muda yang terseleksi dari seluruh Indonesia serta terpilih dari yang terbaik, bisa mendapatkan poin dan nilai untuk menuju Olimpiade 2028 di Los Angeles dan Olimpiade 2032 di Australia,” kata Anthony.
Sebelum menggelar Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle di Bali pada 1 - 5 November 2023, UIPM lebih dulu akan menggelar Kejuaraan Dunia Pentathlon U-17 di Alexandria, Mesir pada 11 - 16 Juli 2023. Berlanjut dengan Kejuaraan Dunia Pentathlon dan Laser Run di Bath - Inggris Raya pada 19 – 21 Agustus 2023.
Baca juga: 500 pelari lokal dan mancanegara ramaikan Samosir Lake Toba Ultra 2022
Menurut Anthony, penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle tak lepas dari keberhasilan Indonesia menyelenggarakan modern pentathlon sebagai salah satu cabang olahraga yang pertama kali dipertandingkan di Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
”Ketika itu, pemerintah melalui Kemenpora menunjuk MPI sebagai tuan rumah sekaligus penyelenggara kejuaraan modern pentathlon di Asian Games 2018,” ujarnya.
Dengan atlet yang terbatas saat itu, Indonesia tercatat sebagai negara peserta termuda. ”Namun, atlet putra MPI mampu menembus peringkat 10 besar Asia dengan mendapatkan beberapa medali,” kata Anthony.
Sukses MPI dalam menyelenggarakan pertandingan modern pentathlon di Asian Games 2018 membuatnya memperoleh apresiasi dari UIMP sebagai The New Organizer Modern Pentathlon in The World 2018. Ini yang menjadi salah satu pertimbangan UIMP menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah.
Anthony memastikan, modern pentathlon kini sudah makin dikenal, bahkan sudah menjadi andalan Indonesia di arena internasional. Pada kejuaraan multievent SEA Games 2019 di Filipina, MPI berhasil memboyong 4 emas dan 1 perunggu dari enam nomor yang dilombakan.
500 atlet dari 40 negara ikuti Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle 2023 Bali pada 1-5 November
Jumat, 7 Juli 2023 5:48 WIB