Jakarta (ANTARA) - Timnas sepak bola Indonesia kembali berlaga di ajang putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (25/3), setelah kalah telak 1-5 dari Australia di Sydney, pada Kamis (20/3).
Sementara Bahrain juga baru saja takluk 0-2 dari juara grup, Jepang, pada Kamis (20/3).
Pertemuan menghadapi Bahrain pada laga kali ini menjadi pertemuan keenam kedua negara selama berkiprah di semua kompetisi internasional.
Tercatat dalam lima pertemuan terakhir, tim Garuda meraih sekali kemenangan lalu sekali seri dan sisanya berujung pada kekalahan dari Bahrain.
Pertemuan pertama terjadi pada 2004 pada ajang Piala Asia 2004. Bahrain mengatasi perlawanan Indonesia dengan skor 3-1 pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Luneng, Jinan.
Pada pertemuan kedua yang terjadi di Piala Asia 2007 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, tim Garuda mengatasi perlawanan Bahrain dengan kemenangan tipis, 2-1 lewat gol yang dicetak oleh Budi Sudarsono (menit ke-14) dan Bambang Pamungkas (menit ke-64) sementara gol hiburan Bahrain dicetak oleh Sayed Jalal (menit ke-27).
Pertemuan ketiga terjadi di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2014, Indonesia harus mengakui ketangguhan Bahrain dengan skor dua gol tanpa balas meski bermain di hadapan pendukungnya sendiri yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta (06/09/2011).
Di pertemuan kedua pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2014, Bahrain menghajar Indonesia dengan skor sepuluh gol tanpa balas pada pertandingan yang berlangsung pada 29 Februari 2012.
Pertemuan terakhir kedua tim yang berlangsung pada pertandingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 berakhir imbang 2-2.
Pada pertandingan kedua negara, Oktober 2024, timnas Indonesia bisa dikatakan lebih banyak ditekan. Satu indikator sederhana adalah jumlah tembakan ke gawang, Bahrain mencatatkan 24 tembakan berbanding lima tembakan milik Indonesia.
Bedanya dari 24 tembakan milik Bahrain, hanya lima tembakan yang mengarah ke gawang. Sedangkan kelima tembakan milik Indonesia adalah tembakan yang mengarah ke gawang.
Bahkan dengan model permainan seperti itu pun, Indonesia nyaris membawa pulang tiga poin dari kunjungan ke Bahrain. Namun saat itu nasib memang belum berpihak ke Indonesia, yang sempat unggul 2-1 sebelum gol penyama kedudukan dari Mohamed Marhoon pada tambahan waktu membuat laga itu berakhir imbang 2-2.
Sepanjang menjalani putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, timnas Indonesia memang lebih dominan menampilkan permainan bertahan. Dimulai sejak bermain imbang 1-1 dengan Arab Saudi, dilanjut dengan menahan imbang Australia 0-0, kemudian menang 2-0 atas Arab Saudi, sampai saat kalah 0-4 dari Jepang.
Mungkin hanya saat kalah 1-2 dari China, Indonesia bermain lebih agresif dengan mempertimbangkan kekuatan China yang tidak terlalu dominan.
Jika mengasumsikan Kluivert ingin memberikan kesempatan debut timnas kepada kiper Emil Audero, bukan tidak mungkin kiper klub Palermo itu untuk mengawal gawang tim Garuda saat menjamu Bahrain. Sekaligus memberi kesempatan beristirahat kepada Maarten Paes yang lima hari sebelumnya kemasukan lima gol.
Di lini belakang, memainkan Rizky Ridho untuk bermitra dengan kapten Jay Idzes terasa masuk akal. Ridho yang tampil sebagai pemain pengganti pada laga melawan Australia memperlihatkan kualitasnya saat diberi kepercayaan di laga itu.
Jika Kluivert memilih untuk memainkan tiga bek, maka satu posisi di lini belakang dapat diberikan kepada Justin Hubner yang harus absen dari laga kontra Australia akibat kartu merah yang didapatnya ketika melawan Arab Saudi.
Untuk lini tengah, Kluivert mungkin bisa berpikir ulang untuk menduetkan Nathan Tjoe A On dan Thom Haye. Ada baiknya satu posisi diberikan kepada pemain yang lebih ngotot seperti Ivar Jenner, untuk dapat lebih cekatan menangkal serangan-serangan Bahrain.
Sedangkan posisi gelandang kiri mungkin dapat diberikan kepada Dean James atau Calvin Verdonk, dan posisi gelandang kanan diisi Kevin Diks.
Pada trio penyerang, Ragnar Oeratmangoen yang telah selesai menjalani skors akibat akumulasi kartu kuningnya dapat diandalkan untuk merepotkan para pemain bertahan Bahrain. Ole Romeny yang tampil impresif saat melawan Australia juga berpeluang dimainkan oleh Parick Kluivert, sedangkan Marselino Ferdinan mungkin akan diberikan peran yang lebih bebas di lini depan untuk membantu mengkreasikan serangan-serangan timnas Indonesia.
Kluivert masih optimistis timnya bisa finis di posisi runner-up putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 meskipun kini peluang itu tipis karena kekalahan 1-5 melawan Australia di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis (20/3).
Ketika ditanya tentang peluang ini di jumpa pers pra-laga melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin, dengan tiga pertandingan tersisa, Kluivert mengatakan semua peluang itu masih mungkin.
"Semua hal masih mungkin di sepak bola. Mindset para pemain dan staf pelatih saat ini sangat luar biasa," kata Kluivert.
Tiga pertandingan tersisa itu akan dimulai melawan Bahrain di SUGBK pada besok Selasa (25/3) pukul 20.45 WIB. Melawan Bahrain, dan dua pertandingan tersisa lainnya yakni melawan China dan Jepang pada bulan Juni nanti, targetnya adalah meraih kemenangan.
"Kami akan mengejar kemenangan dalam pertandingan, semua pertandingan (tersisa) targetnya adalah menang. Kami punya mindset yang bagus," jelas pelatih asal Belanda tersebut.
Indonesia saat ini menempati posisi keempat klasemen sementara Grup C dengan enam poin dari tujuh pertandingan. Tim Garuda selisih empat poin dari Australia yang kini menempati posisi kedua, dan juga selisih tiga poin dari Arab Saudi di posisi keempat.
Dengan situasi ini, Kluivert mengatakan target finis di posisi runner-up membutuhkan sedikit keberuntungan.
"Keberuntungan memang hal penting, tapi kami harus berupaya bersama-sama, kalau kita berusaha bersama dengan mindset yang benar, maka kita bisa mendapatkan hasil baik," kata dia.
Lebih lanjut, mantan asisten Louis van Gaal di timnas Belanda itu mengatakan pekan pertamanya menjadi pelatih Indonesia sangat bagus, meski diawali dengan kekalahan telak melawan Australia di Sydney.
"Di pekan pertama sebenarnya sangat bagus, meskipun hasil melawan Australia mengecewakan buat semua. Tapi kami berlatih dengan baik, kita punya perasaan bahwa kita bisa meraih hasil bagus bersama-sama," katanya.
Pelatih timnas Bahrain Dragan Talajic enggan mengomentari pertemuan terakhir tim asuhannya melawan Indonesia, menjelang pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa.
Pada pertemuan sebelumnya di kandang Bahrain, timnas Indonesia ditahan imbang 2-2 meski sempat memimpin 2-1. Laga itu juga diwarnai kontroversi wasit Ahmed Al Kaf, yang memberikan cukup banyak waktu tambahan sehingga Bahrain dapat menyamakan kedudukan.
“Saya tidak ingin mengomentari apa yang Anda katakan tentang pertandingan terakhir. Itu adalah waktu yang lalu, saya lupa semuanya pada hari ini,” kata Talajic pada jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin.
“Kami sedang fokus pada pertandingan ini. Seperti yang saya katakan, kami menghormati tim nasional Indonesia, tetapi kami akan datang dengan kekuatan penuh. Anda akan melihat besok bagaimana kita bermain,” lanjutnya.
Hasil pertandingan di Bahrain Oktober silam membuat publik Indonesia geram dengan timnas Bahrain. Meski demikian, Talajic menilai sambutan masyarakat Indonesia terhadap timnya cukup baik.
“Saya bisa mengucapkan terima kasih kepada Indonesia Football Federation (PSSI) untuk sambutan yang baik di sini untuk kami. Juga terima kasih kepada orang Indonesia yang membuat atmosfer yang sangat menakjubkan dengan kami di hotel, stadion, para pewarta, semuanya baik-baik saja,” ujar pelatih asal Kroasia itu.
“Anda tahu, itu yang orang berbicara tentang media sosial. Ayo, itu bukan orang Indonesia sebenarnya. Saya tahu Anda adalah orang yang baik. dan kami sangat menikmati waktu kami di sini dan insya Allah besok setelah pertandingan juga kami akan menikmati,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Talajic juga menyampaikan rasa herannya karena Indonesia memiliki banyak pemain naturalisasi. Padahal menurut Talajic, sebagai negara besar Indonesia tidak perlu terlalu banyak menaturalisasi pemain.
“Saya menonton dan menonton terlalu banyak permainan di Indonesia. Tapi setiap kali ada dua pemain baru. Tapi bukan dari Indonesia datang dari Belanda, dari Inggris… Anda memiliki (penduduk) 300 juta orang dan kamu membawa pemain dari Belanda,” pungkasnya.
Bahrain saat ini menghuni posisi kelima di klasemen sementara Grup C dengan koleksi enam poin. Namun koleksi poin Bahrain sama dengan milik Indonesia yang berada di posisi keempat, serta tim juru kunci China.
Baca juga: Pratinjau Indonesia versus Bahrain\
Baca juga: Bung Kus nilai laga Indonesia kontra Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno akan sangat krusial
Baca juga: Indonesia sekali menang lawan Bahrain