Jakarta (ANTARA) - Kamis 20 Maret 2025 menjadi pertemuan ke-16 laga Timnas Sepakbola Indonesia versus Australia. Pertandingan digelar di Sydney.
Jika merujuk data statistik 11v11, Timnas Indonesia sudah 15 kali menelan kekalahan dari Timnas Australia dalam 20 total pertemuan sejak 17 November 1967
Dari 20 pertemuan itu, Indonesia cuma sanggup membawa satu kemenangan yang terjadi 44 tahun yang lalu, tepatnya pada 30 Agustus 1981 di Stadion Gelora 10 November Surabaya dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 1982. Gol Herry Risdianto pada menit-menit akhir kala itu membuat Garuda mengalahkan Socceroos 1-0.
Setelah kemenangan itu, Indonesia tak pernah menang dari Australia pada 10 laga berikutnya dengan rincian dua kali seri dan delapan kekalahan. Kabar baiknya, salah satu dari hasil seri itu terjadi pada pertemuan terakhir kedua tim yang terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, dalam laga kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C, 10 September 2024.
Dalam pertandingan itu, kedua tim yang sama-sama masih dilatih pelatih lamanya, Shin Tae-yong di Indonesia dan Graham Arnold di Australia, bermain imbang tanpa gol.
Sebelum laga ini, sekitar delapan bulan sebelumnya, Indonesia kalah telak 0-4 dari Australia pada laga babak 16 besar Piala Asia 2023 di Qatar. Artinya, pada tahun terakhir pertemuan kedua tim, performa Indonesia meningkat. Selain dibuktikan dengan penampilan melawan Australia, progres ini juga tersaji di ranking resmi FIFA.
Pada pertemuan pertama tahun 2024 dengan Australia, ranking FIFA Indonesia saat itu masih 146 dunia. Ranking ini kemudian naik drastis ke peringkat 129 setelah Indonesia menahan Australia di SUGBK, dan sebelumnya juga menahan Arab Saudi 1-1 di Jeddah.
Indonesia turun satu tingkat ke peringkat 130 menyusul dua hasil mengecewakan melawan Bahrain (2-2) dan China (1-2) pada bulan Oktober. Namun, satu bulan kemudian ranking ini kembali ke peringkat 127 dunia setelah mengalahkan Arab Saudi di SUGBK dengan skor 2-0.
Menutup tahun 2024, Indonesia tak mampu mempertahankan posisinya dan turun ke peringkat 129 dunia setelah gagal tampil baik di ASEAN Cup 2024 dengan pemain U-22.
Jika merujuk pada pertemuan terakhir dan kekuatan tim Garuda yang semakin berkembang, maka akan sangat mungkin dan sudah saatnya Indonesia meraih kemenangan keduanya dalam sejarah melawan Australia, ketika kedua tim bertemu pada laga ketujuh kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis pukul 16.10 WIB.
"Saya pikir tim sudah siap. Mereka tahu apa yang kami harapkan besok, jadi kami tak sabar untuk memainkan pertandingan itu," kata pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert pada jumpa pers pra-laga, Rabu.
Wajah baru
Tidak ada perubahan berarti yang dilakukan Patrick Kluivert dalam pemanggilan pemain periode pertamanya. Dari 30 nama yang ia panggil, praktis masih dihuni wajah-wajah lama yang sebelumnya menghiasi skuad era Shin Tae-yong.
Hanya Septian Bagaskara yang menjadi debutan baru dari pemain yang bermain di Liga 1 Indonesia. Septian dipanggil ke timnas karena dia tampil moncer bersama Dewa United musim ini.
Empat nama pemain anyar di timnas adalah Ole Romeny (Oxford United), Dean James (Go Ahead Eagles), Joey Pelupessy (Lommel), dan Emil Audero (Palermo).
Sementara itu, pelatih Australia Tony Popovic memanggil empat nama baru dalam 26 skuadnya menghadapi Indonesia. Empat pemain baru itu adalah Nectarios Triantis (Hibernian FC), Kai Trewin (Melbourne City), Alex Grant (Sydney FC), dan Ryan Teague (Melbourne City).
Selain memanggil empat nama itu, Popovic juga kembali memanggil pemain-pemain Australia yang lama tak membela negaranya. Mereka adalah Jason Davidson, Adam Taggart, Marco Tilio, Daniel Arzani, Fran Karacic, dan Tom Glover. Karacic dan Davidson sendiri kembali untuk pertama kalinya sejak 2022.
Australia dan Indonesia, yang saat ini ada di posisi 2-3 klasemen sementara Grup C dengan tujuh poin dan enam poin, sama-sama memburu kemenangan untuk meraih tiga poin tanbahan di Sydney.
Apabila ada yang menang, pemenang laga ini akan berada di posisi kedua dan berpotensi menemani Jepang untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Karena selisih poin yang tipis dari peringkat kedua sampai keenam, maka siapapun yang kalah pada pertandingan ini akan berpotensi tergelincir.
Peluang terbuka untuk menemani Jepang ke Piala Dunia 2026 itu tentu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Kluivert beserta pasukan Garuda, dan salah satu kunci pembuka pintu menuju Piala Dunia 2026 itu adalah merebut kemenangan Kamis petang di Sydney.
Baca juga: Kluivert: Ada perubahan di Timnas Indonesia untuk lawan Australia
Baca juga: Kluivert terkesan dengan latihan perdana Timnas Indonesia jelang laga hadapi Australia