Moskow (ANTARA) - Sejumlah pjabat tinggi di bidang pertahanan Inggris dan Prancis bertemu di London untuk membahas dukungan terhadap Ukraina serta kerja sama pertahanan antara kedua negara, menurut pernyataan pemerintah Inggris.
"Dalam upaya memimpin koalisi internasional untuk mendukung keamanan masa depan Ukraina, Prancis dan Inggris hari ini melanjutkan keterlibatan pertahanan tingkat tinggi dengan pertemuan para pemimpin militer kedua negara di London," demikian pernyataan pemerintah pada Senin (24/3).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh kepala staf pertahanan serta pimpinan angkatan darat, laut, dan udara kedua negara.
Para pihak membahas langkah-langkah untuk memperkuat respons Eropa terhadap situasi di Ukraina serta mempererat kemitraan pertahanan antara Inggris dan Prancis.
Tahun ini, Inggris dan Prancis juga berencana menggelar pertemuan tingkat tinggi bilateral guna memperbarui perjanjian pertahanan dan keamanan yang telah ditandatangani sejak 2010.
Sebelumnya, laporan media pada Maret mengungkap bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tengah berupaya mengajak 37 negara untuk membentuk "Koalisi Relawan," sebuah kelompok negara yang bersedia mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina serta memberikan jaminan keamanan bagi Kiev.
Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia sebelumnya menyatakan bahwa Barat dapat mengerahkan sekitar 100.000 tentara ke Ukraina dengan dalih pasukan penjaga perdamaian untuk memulihkan kekuatan tempur Kiev.
Pertemuan antara Rusia dan AS di ibu kota Saudi, Riyadh, berakhir setelah berlangsung lebih dari 12 jam pada Senin, menurut sejumlah laporan media.
Pertemuan itu merupakan yang terpanjang dalam serangkaian perundingan antara kedua negara tersebut yang dimulai pada 18 Februari dengan pertemuan Menteri Luar Negeri Rusia dan Menlu AS.
Delegasi Rusia dan AS dilaporkan tengah mengoordinasikan pernyataan bersama yang akan dirilis pada Selasa.
Sebelum pertemuan tersebut, salah satu ketua delegasi Rusia, Grigory Karasin, menyampaikan harapan bahwa mereka akan menyelesaikan "setidaknya satu isu," meskipun dia menolak menyebutkan isu yang dimaksud.
Dalam pernyataan terpisah, ajudan presiden Rusia Yury Ushakov mengatakan bahwa pertemuan itu ditujukan "terutama untuk menyusun prospek kemungkinan penerapan inisiatif terkenal mengenai keselamatan navigasi di Laut Hitam," merujuk pada inisiatif gandum Laut Hitam di tengah perang dengan Ukraina.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Perundingan Rusia-AS soal Ukraina berlangsung 12 jam
Baca juga: China bantah akan kerahkan pasukan untuk bergabung dalam penjaga perdamaian ke Ukraina
Baca juga: Uni Eropa desak Rusia tunjukkan kemauan akhiri perang Ukraina