Cibinong, Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor, Jawa Barat, Iwan Setiawan mengajak masyarakat agar tidak takut daging kurban meski di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Tidak usah takut untuk mengonsumsi daging sapi, karena penyakit ini tidak menular ke manusia. Tidak perlu khawatir juga berkurban, tentunya dengan kehati-hatian memilih hewan yang sehat," katanya di Cibinong, Bogor, Senin.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bogor juga sudah membentuk satgas untuk menangani PMK secara masif dengan memeriksa dan mengawasi kondisi hewan di seluruh peternakan wilayah Kabupaten Bogor.
Baca juga: Jumlah hewan kurban di Kabupaten Bogor capai 17.450 ekor
Baca juga: 4.081 hewan ternak di Bogor sudah disuntik vaksin PMK
"Tujuannya, menjaga keamanan hewan kurban yang akan didistribusikan kepada masyarakat," katanya.
Ia bersyukur karena Kabupaten Bogor saat ini memasuki fase pemulihan sosial ekonomi pascapandemi COVID-19 sehingga masyarakat bisa kembali melaksanakan shalat Idul Adha secara akbar.
"Tapi saya minta agar kita semua tetap berhati-hati dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk menjaga kesehatan bersama," katanya.
Di samping itu, ia juga mengajak masyarakat untuk mendoakan jamaah yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci, sehingga bisa menunaikan seluruh rangkaian rukun Islam yang kelima tersebut dengan lancar.
Baca juga: Pemkab Bogor kerahkan 100 mahasiswa IPB dan dokter hewan tangani PMK
Ia menekankan bahwa perayaan Idul Adha bukan semata tentang berkurban sapi dan kambing, melainkan bagaimana menguatkan keikhlasan hati dan ketaatan mutlak seperti Nabi Ibrahim AS kepada perintah Allah SWT.
“Ibadah kurban juga merupakan wujud kepedulian dan kepekaan sosial, juga sebagai momentum yang menumbuhkan kesadaran bahwa harta yang kita miliki bukanlah mutlak milik kita," demikian Iwan Setiawan.
Plt Bupati Bogor ajak warga jangan takut konsumsi daging kurban saat wabah PMK
Senin, 11 Juli 2022 19:00 WIB
Tidak usah takut untuk mengonsumsi daging sapi, karena penyakit ini tidak menular ke manusia.