Bekasi (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta peran aktif warganya untuk ikut mengurangi produksi sampah menyusul kondisi Tempat Pembuangan Akhir sampah yang semakin terbatas.
"Selain pemerintah yang sekarang sedang mencari solusi penanganan sampah ini, masyarakat pun harus berperan aktif mengurangi sampah yang dibuang ke TPA," kata Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu di Bekasi, Minggu.
Menurut dia, peran aktif masyarakat dalam mengurangi produksi sampah dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pengolahan yang telah dipersiapkan pemerintah setempat.
"Caranya bisa dengan konsep bank sampah atau mengolahnya di tingkat lingkungan. Masyarakat harus responsif karena masalah sampah tak bisa tuntas tanpa peran aktif mereka," ucapnya.
Perihal pengolahan sampah di sektor hulu ini, kata Syaikhu, Pemkot Bekasi telah mendapat investor yang siap membantu.
Investor tersebut berperan mendistribusikan alat pengolahan sampah untuk dijadikan barang yang bermanfaat bagi lingkunga, seperti pupuk, dan sejenisnya.
Menurut dia, bantuan pengolahan sampah di tingkat kelurahan/kecamatan ini diharapkan efektif, sehingga bisa turut mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Sumur Batu.
Syaikhu menambahkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan penanganan sampah jangka panjang agar krisis lahan TPA tidak terulang di masa mendatang.
Salah satu caranya berupa penyediaan lahan yang cukup luas, disertai dengan pemanfaatan teknologi pendukung.
Luas area yang dibutuhkan, menurut Syaikhu, berkisar antara 5 sampai 10 hektare.
Lahan yang tersedia itu nantinya tak hanya diperuntukkan bagi pembuangan sampah secara konvensional, akan tetapi dipersiapkan pula teknologi pengolahan.
"Antara pembuangan konvensional dengan pemanfaatan teknologi harus berimbang. Sebab jika hanya mengedepankan cara konvensional, akan selalu kekurangan lahan," katanya.
Bekasi minta warganya kurangi produksi sampah
Senin, 5 Mei 2014 11:16 WIB