Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi Ferry J Juliantono optimistis era baru koperasi saat ini menjadi momentum kebangkitan koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia yang berkontribusi bagi ekonomi lebih besar daripada swasta dan BUMN.
“Saya sepakat dengan Koperasi TC Invest kita sedang memasuki era baru koperasi Indonesia. Kami sangat yakin aset koperasi kita nantinya bisa lebih besar daripada BUMN atau swasta," kata Ferry J Juliantono dalam keterangannya, Senin.
"Bagaimana mungkin, koperasi menjadi sokoguru perekonomian bangsa jika aset total koperasi hanya Rp281 triliun sedangkan BUMN sampai Rp7.000 triliun dan swasta Rp10.000-Rp20.000 triliun. Ini tugas kita termasuk TC Invest untuk menaikkan aset ini,” ujar Ferry.
Saat membuka Rakernas Koperasi Jasa Tri Capital Investama (TC Invest) di Sentul, Jawa Barat, Ferry memuji optimisme dan wajah baru koperasi modern ala Koperasi TC Invest yang begitu adaptif dengan perkembangan zaman.
“Koperasi-koperasi kita harus bisa punya pabrik sendiri, bisa menjadi konglomerat, seperti koperasi-koperasi besar di luar negeri,” ucapnya.
Rakernas Koperasi TC Invest 2025 ini membahas Evaluasi Kinerja Tahun 2024, Rencana Kerja Tahun 2025, Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya 2025, serta Penetapan target 2025 yang hasilnya akan dibawa pada Rapat Anggota Tahunan TC Invest seusai Rakernas 2025.
Ferry yang didampingi oleh Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Henra Saragih, menjelaskan Koperasi TC Invest menjadi bukti lain betapa pentingnya digitalisasi koperasi.
Ini menambah optimisme untuk mendukung digitalisasi koperasi seperti pengembangan Super Apps Koperasi termasuk Bank Koperasi Digital untuk menggantikan Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) serta mendukung rebranding koperasi.
Ferry juga menyinggung keseriusan pemerintah membangun perkoperasian dengan memberikan wewenang kepada koperasi terlibat dalam berbagai program pemerintah, seperti mendistribusikan pupuk bersubsidi, program makan bergizi gratis dalam hal penyaluran bahan baku dan lainnya.
Selain mengatasi stunting, program ini pun menggerakkan ekonomi rakyat termasuk penyediaan rumah bagi rakyat atau perumahan berbasis koperasi.
“Pak Prabowo baru saja menyetujui penambahan Rp10 triliun buat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk gerakan koperasi,” ucap Ferry.
Baca juga: Pakar: Koperasi miliki peran strategis wujudkan ekonomi di atas 8 persen
Sementara itu, Ketua Pengurus Koperasi TC Invest Iqbal Alan Abdullah menyatakan digitalisasi menyelamatkan Koperasi TC Invest pada masa-masa sulit yaitu pandemi covid-19 lalu.
“Bayangkan, semua manajemen di kantor pusat semua kena covid-19 kita tidak bisa kemana-mana, tapi dengan digitalisasi kita bisa bertahan karena semua transaksi kita digital," katanya.
"Kita bahkan sejak lama sudah host-to-host dengan bank besar seperti BRI, BNI, BCA. Digitalisasi ini menyelamatkan kami, didukung kantor layanan di 15 lokasi dan ini jadi bukti digitalisasi sangat penting bagi koperasi di Indonesia,” ucap Iqbal.
Iqbal sangat optimistis koperasi bangkit di era pemerintahan Prabowo. Sebab, Prabowo kental dengan tokoh-tokoh koperasi. Kakeknya, Margono Djojohadikoesoemo merupakan ahli koperasi dan pendiri BNI, termasuk ayahnya Prof Soemitro Djojohadikoesoemo juga pendiri Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI).
Bahkan Prabowo sampai kini memilih tetap menjadi Ketua Dewan Pembina Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) karena berkomitmen untuk menghidupkan kembali koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional.
Baca juga: KP2MI rencanakan koperasi pekerja migran
“Kami menaruh harapan besar koperasi bakal bangkit pada era ini. Itu sebabnya rakernas kali ini bertema A New Era of Cooperative Towards 2045: Community, Collaboration, Competitive. Apalagi 2025 ditetapkan sebagai Tahun Koperasi Internasional oleh PBB,” katanya.
Iqbal juga menyoroti pentingnya meningkatkan keanggotaan koperasi bagi masyarakat Indonesia. Sebab masyarakat Indonesia yang mau jadi anggota koperasi baru 8,41 persen, jauh di bawah rata-rata dunia 16,31 persen, sehingga menyebabkan kontribusi koperasi terhadap PDB nasional sangat kecil.
“Kami sepakat dengan Kemenkop, Tahun 2025 sebagai International Year of Cooperatives (IYC2025) perlu dijadikan momentum bangkitnya koperasi di Indonesia apalagi keanggotaan koperasi masih rendah,” ucap Iqbal.
Sebagai informasi, Koperasi TC Invest beranggotakan karyawan, pelaku usaha dan pensiunan. Koperasi ini memiliki berbagai unit bisnis yang memberi kemanfaatan bagi anggota.
Di antaranya yakni, perdagangan (TCI Mart), simpan pinjam dan TCI Syariah, pendidikan (Asia Digital Academy), perumahan (TCI Property), pariwisata & haji umrah (Aminin Travel), teknologi (TCI Mobile dan Juara), peternakan (TCI Farm), hingga securities crowdfunding (FundEx dan BPR).
Baca juga: Menkop apresiasi muslimat NU dukung program strategis
Baca juga: Kemenkop dan Kementrans majukan ekonomi transmigrasi