Pontianak (ANTARA) - Udara pagi yang sejuk bercampur dengan aroma tanah basah, menambah kesan syahdu sekaligus menggugah semangat untuk menuju Riam Merasap. Sang Niagara di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Setiap tikungan di jalanan yang mulai rusak terasa seperti tantangan kecil sebelum mencapai surga tersembunyi itu.
Hembusan angin membawa aroma segar dari air terjun yang tersembunyi di tengah belantara. Begitu tiba, pemandangan luar biasa terbentang di depan mata. Derasnya air jatuh dari ketinggian, menciptakan kabut tipis yang menyelimuti batuan besar di bawahnya. Riam Merasap benar-benar membayar lunas setiap rintangan yang telah dilewati.
Riam Merasap berdiri megah di tengah rimba, dengan aliran air yang berasal dari Sungai Niut, jatuh deras dari tebing setinggi dua puluh meter, menciptakan gemuruh yang menggema di antara pepohonan. Percikan air membentuk kabut halus yang menari di udara, sementara pelangi kecil sesekali muncul saat cahaya matahari menyentuh butiran air yang beterbangan.
Sungai di bawahnya mengalir kuat, menjadikan tempat ini surga bagi pecinta olahraga arus deras seperti rafting. Sensasi mendayung melawan arus di tengah derasnya aliran air yang masih alami memberikan pengalaman petualangan yang tak terlupakan di jantung Kalimantan Barat.
Kalimantan Barat, sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan, dikenal memiliki keindahan alam nan eksotis. Di tengah hutan hujan tropis yang lebat dan dataran tinggi yang memukau, tersembunyi berbagai riam dan air terjun yang memesona.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Riam Merasap, Lambertus Abom, menyebut bahwa Riam Merasap tidak hanya menawarkan keindahan air terjun tetapi juga pengalaman arung jeram yang menguji adrenalin.
Bermain arung jeram di Riam Merasap menjadi daya tarik utama.
Selain Riam Merasap, beberapa air terjun lain yang menjadi primadona wisata Kalimantan Barat antara lain Riam Pancarek, Riam Berawan, Riam Pangar, Riam Marum, Riam Jito, Riam Dait, hingga Air Terjun Nokanayan yang memiliki ketinggian mencapai 180 meter.
Alam Kalbar yang alami dan terkadang masih "liar" tentu menjadi daya tarik kuat bagi penyuka wisata alam nan menantang. Wisatawan juga bisa menikmati tradisi dan budaya yang unik. Keberadaan riam dan air terjun, misalnya, tidak hanya menawarkan sensasi air jatuh dari ketinggian yang memukau, tetapi juga memiliki nilai budaya dan ekologis yang tinggi.
Lokasi riam banyak yang merupakan bagian dari wilayah adat yang kaya akan cerita rakyat, tradisi, dan pengetahuan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Selain itu, kawasan sekitar riam dan air terjun seringkali menjadi habitat bagi flora dan fauna endemik yang memerlukan perlindungan dan perhatian khusus.
Di Kalbar terdapat beberapa kabupaten/kota yang memiliki air terjun dan riam, seperti Kota Singkawang, Kabupaten Landak, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Melawi, dan tentu saja Kabupaten Bengkayang. Tiap-tiap daerah tersebut memiliki kekayaan riam dan air terjun dengan karakteristik masing-masing.
Kabupaten Bengkayang tercatat memiliki paling banyak potensi objek wisata riam dan air terjun, sehingga daerah ini dikenal dengan julukan “Bumi 1000 Riam”,
Meski memiliki potensi besar untuk pariwisata, minimnya aksesibilitas, kurangnya infrastruktur pendukung, serta keterbatasan promosi menjadi hambatan dalam pengembangan potensi wisata ini.
Oleh karena itu, perlu adanya inisiatif yang tidak hanya fokus pada promosi, tetapi juga pada peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan budaya lokal.
Kepala Disporapar Kalimantan Barat Windy Prihastari Harisson menilai bahwa Riam Merasap memang memiliki daya tarik yang kuat, terutama bagi wisatawan yang gemar petualangan dan olahraga arus deras.
Tak hanya itu, upaya promosi wisata juga masih perlu ditingkatkan. Dinas Pariwisata Kalbar telah berupaya memperkenalkan Riam Merasap melalui berbagai event dan media digital, tetapi persaingan dengan destinasi lain yang lebih dulu dikenal masih menjadi tantangan.

Baca juga: Disporapar dorong pengembangan jaringan desa wisata Kalbar
Baca juga: Kalimantan Barat luncurkan 41 agenda wisata 2025
Baca juga: Kalbar gencarkan promosi 44 agenda wisata pada 2025