Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengkhawatirkan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan kopi di trotoar termasuk sekitaran Menara Pandang "Teratai" Purwokerto berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Itu (PKL) memang mau-tidak mau ke depan ditertibkan, tapi 'kan suasananya harus kondusif," kata Sadewo Tri Lastiono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Menurut dia, penertiban itu akan dilakukan karena trotoar merupakan fasilitas umum yang digunakan untuk pejalan kaki, bukan untuk berjualan.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya secara bertahap akan menertibkan PKL yang berjualan di sepanjang trotoar maupun di sekitaran Menara Pandang "Teratai".
Baca juga: Jateng latih pemandu wisata gunung
Baca juga: Duh, wisata Gunung Kemukus dinodai
Baca juga: Tempat wisata di Klaten Jateng siap hadapi lonjakan wisatawan di akhir tahun
"Khusus yang di Menara Pandang, saat saya masih Wakil Bupati (periode 2018-2023), kami sudah ada komitmen, setelah disediakan lahan relokasi, kemudian kami bangun, mereka sudah komitmen untuk pindah bareng-bareng ke lahan relokasi," katanya.
Ia mengatakan lahan untuk merelokasi PKL itu sudah disediakan di lima titik dan saat sekarang sudah dibangun sebanyak 40 lapak.
Akan tetapi hingga saat ini, kata dia, pihaknya belum memerintahkan para PKL untuk pindah ke lahan relokasi.
"Karena saya khawatir, saya masih diskusi ya, belum diputuskan, kalau misalkan hanya 40 pedagang dipindah, nanti 40 titik yang kosong ini ditempati oleh pedagang baru, dan kalau kumuh bukannya tambah pengunjung, lama-lama akan berkurang, orangnya mulai enggak suka," katanya.