Mukomuko (ANTARA) - Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengungkapkan sekitar 80 persen dari seluas 78 ribu hektare hutan produksi (HP) maupun hutan produksi terbatas (HPT) di daerah itu rusak atau terbuka akibat perambahan.
"Dari 80 persen hutan yang rusak, sekitar 60 persen ditanami tanaman kelapa sawit, sisanya 20 persen hutan dalam lokasi izin usaha PT API dan BAT, tetapi sudah terbuka," kata Kepala KPH Kabupaten Mukomuko Aprin Sihaloho saat dihubungi dari Mukomuko, Senin.
Dia mengatakan hal itu menanggapi informasi tentang oknum pengusaha yang diduga mengusai HPT Air Ipuh II di daerah ini dan menanam tanaman kelapa sawit dalam kawasan hutan negara tersebut.
Baca juga: 40 persen hutan Pulau Bintan rusak
Baca juga: Walhi perkirakan 60 persen hutan di Jambi sudah rusak
Oknum pengusaha tersebut berasal dari Desa Retak Mudik, Kecamatan Sungai Rumbai yang diduga memiliki kebun kelapa sawit dalam HPT dengan cara membeli kepada salah satu oknum pengusaha lainnya.
Dia mengatakan, pihaknya sudah pernah menanyakan tentang kebun sawit milik oknum pengusaha tersebut yang berada di HPT, tetapi yang bersangkutan tidak mengakuinya, dan beralasan cuma membeli buah sawit dari oknum pengusaha lain yang memiliki kebun kelapa sawit dalam hutan tersebut.