Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi Jawa Barat resmi meluncurkan program pemberian makan bergizi gratis bagi pelajar jenjang PAUD hingga SMA termasuk ibu hamil dan menyusui, sesuai kebijakan pemerintahan Presiden-Wapres Prabowo-Gibran.
Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi di Cikarang Senin mengatakan, program mencetak generasi emas yang sehat, cerdas dan berdaya saing ini sebagaimana arahan pemerintah pusat untuk direalisasikan secara serentak di seluruh Indonesia pada hari ini.
"Kami bersama Dandim, Kapolres, dan Forkopimda bahu-membahu mempersiapkan program ini agar sukses. Hari ini kami melihat antusiasme siswa-siswi SMA Negeri 1 Pebayuran menikmati makanan bergizi. Masyarakat juga menyambut baik langkah ini," katanya.
Baca juga: SPPG Karawang distribusikan 3.000 paket Makan Bergizi Gratis ke sejumlah sekolah
Pada peluncuran perdana tersebut, sebanyak 1.260 porsi makanan disiapkan oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terletak di samping Kantor Kecamatan Pebayuran.
Dedy memastikan program ini akan terus diperluas dengan target 260 unit dapur SPPG di Kabupaten Bekasi yang mampu menyediakan makanan bergizi hingga 3.000 anak per hari di setiap kecamatan.
Dirinya juga memastikan seluruh proses pembuatan makanan di dapur SPPG telah memenuhi standar higienis kesehatan sehingga aman ketika dikonsumsi.
"Prosedur sterilisasi bahan baku dan perlengkapan masak telah diatur sesuai SOP. Petugas juga dilengkapi dengan masker, kain celemek, topi, dan sepatu khusus untuk menjaga kebersihan serta keamanan pangan," katanya.
Baca juga: Menkomdigi sebut menu makanan bergizi gratis disesuaikan setiap daerah
Pihaknya mendukung penuh arahan Presiden untuk memanfaatkan potensi lokal pada implementasi program ini dengan menginstruksikan BUMDes, kelompok tani, serta food estate di desa-desa agar berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Pemkab Bekasi masih menunggu petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional terkait peran lebih lanjut dalam mendukung program ini, sekaligus merasa optimistis sinergi pusat, daerah dengan masyarakat mampu menyukseskan kebijakan tersebut.
Program pemberian makan bergizi gratis ini akan diperluas ke 11 sekolah lain mulai Selasa besok . Selain pelajar, sasaran program ini juga mencakup balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
"Kami berharap program ini bisa mengentaskan masalah gizi buruk, stunting, dan membangun generasi yang sehat serta cerdas, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga global," katanya.
Melalui optimalisasi potensi lokal, program makan bergizi ini diharapkan tidak hanya mencetak generasi emas di masa depan melainkan juga memperkuat kemandirian pangan dan perekonomian daerah Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko tinjau makan bergizi gratis di Karawang
Kepala Unit SPPG Pebayuran Adri Jernih Miko menjelaskan, seluruh menu yang disiapkan telah disusun berdasarkan standar gizi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional dan telah ditinjau ahli gizi pada setiap unit.
Menu yang disajikan akan terus bervariasi setiap hari dengan kandungan gizi seimbang, termasuk protein hewani dan nabati. Bahan baku yang digunakan juga sepenuhnya berasal dari lokal untuk mendukung perekonomian setempat, sesuai arahan Presiden.
SPPG Pebayuran dilengkapi 12 ruangan, termasuk ruang penyimpanan bahan kering dan basah, ruang pembersihan, dapur masak, serta ruang ahli gizi. Proses sterilisasi bahan makanan pun dilakukan dengan ketat.
"Setiap bahan baku dicuci dan diproses sesuai SOP standar higienis untuk memastikan makanan aman dan berkualitas," katanya.
SPPG Pebayuran melibatkan 50 karyawan termasuk 10 juru masak yang berasal dari masyarakat sekitar. "Juru masak ini telah diberikan arahan oleh ahli gizi tentang takaran dan perhitungan bahan. Setiap masakan dibuat akurat, termasuk porsi besar seperti 3.000 porsi per hari," katanya.
Adri juga menjelaskan bahan baku sepenuhnya berasal dari daerah setempat untuk memastikan program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi menumbuhkan perekonomian lokal, seperti yang diharapkan Presiden.
"Setelah melayani 1.260 siswa pada hari ini, target ke depan adalah menjangkau hingga 3.000 porsi per hari, mencakup anak-anak PAUD, ibu hamil, dan ibu menyusui," kata dia. (KR-PRA).