“Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Badung terus berupaya menanggulangi sampah di sepanjang Pantai Kuta guna menjaga destinasi pariwisata agar tetap nyaman dinikmati oleh para wisatawan,” ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di Mangupura, Minggu.
Ia mengatakan penanganan sampah terdampar di Pantai Kuta dan sejumlah destinasi lain akibat angin musim barat itu secara rutin dilakukan oleh ratusan petugas kebersihan.
Bahkan, Pemkab Badung juga mengerahkan sejumlah alat berat berupa ekskavator dan willoder untuk mempermudah penanggulangan sampah laut tersebut.
“Jadi kami sangat berkomitmen dalam menanggulangi dan membersihkan sampah yang ada di tempat-tempat destinasi pariwisata yang ada di wilayah kami,” kata dia.
Baca juga: Begini aksi bersihkan sampah Pantai Kuta oleh Menteri Pariwisata
Baca juga: Menteri LH ungkap sampah di pantai Bali berasal dari aliran sungai di Jawa
Bupati Giri Prasta juga mengapresiasi berbagai pihak terkait, seperti pemerintah pusat yang juga memberikan atensi terhadap permasalahan tersebut, seperti melalui Aksi Bersih Sampah Laut diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.
Menurut dia, kegiatan itu mencerminkan bahwa negara hadir di tengah masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah sekaligus mendukung keberlangsungan sektor pariwisata di daerah dengan sebutan "Pulau Dewata" itu.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak, baik dari TNI/Polri hingga penggiat lingkungan hidup yang selama ini menjaga kebersihan Pantai Kuta,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata Hariyanto mengungkapkan kebersihan destinasi menjadi salah satu fokus yang harus terus dijaga dalam upaya peningkatan daya saing destinasi pariwisata selain keselamatan wisatawan.
Baca juga: Marine Safari Bali bersama ratusan pelajar gelorakan aksi konservasi pantai
Langkah nyata dari upaya menjaga kebersihan destinasi wisata itu akan diwujudkan melalui pembentukan Satgas Gerakan Wisata Bersih, pemberdayaan masyarakat desa wisata dalam kebersihan lingkungan, dan edukasi penanganan sampah di destinasi wisata.
Dia mengatakan sampah yang saat ini mengotori Pantai Kuta juga bukan sampah yang memang diproduksi atau diakibatkan penanganan sampah setempat yang kurang baik namun lebih ke sampah kiriman atau sampah musiman.
“Jadi, aksi bersih sampah laut di Pantai Kuta ini menjadi momentum karena saling menguatkan dengan program unggulan kami, Gerakan Wisata Bersih yang segera diluncurkan," demikian Hariyanto.