Karawang (ANTARA) - Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Ricky Tamba menyebutkan bahwa dimulainya program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sejarah baru di Indonesia karena digelar serentak di 190 titik di berbagai daerah.
"Hari ini menjadi sejarah baru, sebanyak 190 titik melaksanakan program Makan Bergizi Gratis secara serentak di Indonesia," kata Ricky saat meninjau program Makan Bergizi Gratis di SDN Karawang Kulon II, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi program Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Program ini secara resmi diluncurkan pada Senin ini, di 190 titik wilayah Indonesia.
Baca juga: Istana ungkap sebagian besar siswa SD habiskan menu sayuran karena rasa disesuaikan
Baca juga: Menu-menu makan bergizi gratis dirotasi tiap hari
Di antara tujuan utama dalam program Makam Bergizi Gratis ini tidak hanya untuk memenuhi janji kampanye. Namun lebih dari itu, yakni untuk menciptakan generasi muda yang cerdas dan sehat demi mewujudkan Indonesia emas tahun 2045.
"Ini juga bukan hanya langkah mencerdaskan anak bangsa, tetapi juga bagaimana ekonomi pasar terus bergerak dan perputaran uang setiap hari, karena berbelanja di pasar dan perkebunan rakyat," katanya.
Program Makan Bergizi Gratis di Karawang pada Senin ini menyasar dua sekolah, yakni SDN Karawang Kulon II dengan 1.463 paket makanan serta SMK Bhinneka Karawang dengan 916 paket makanan.
"Ini menjadi tugas bersama, sehingga diharapkan makan bergizi gratis ini bukan hanya satu atau dua hari ke depan dilaksanakan. Tetapi ini dilaksanakan lima hingga 10 tahun ke depan," katanya.
Baca juga: Istana: Presiden tinjau program MBG secara mendadak agar lebih alami tanpa persiapan khusus
Hal tersebut disampaikan karena program Makan Bergizi Gratis adalah investasi jangka panjang generasi emas 2045 bisa tercipta dan bangsa Indonesia menjadi negara keempat terbesar di dunia.
Dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis di Karawang, untuk sementara ini baru ada satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan kemungkinan akan ada dua SPPG lainnya yang siap dijalankan.
"Targetnya sekitar 5.000 dapur umum (SPPG) dan diharapkan bisa memenuhi 20 juta pelajar di Indonesia," katanya.