Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak organisasi Pemuda Tani Indonesia untuk ikut berperan aktif dalam mengawasi distribusi pupuk subsidi sehingga penyaluran tidak ada penyelewengan dan tepat sasaran ke petani tang membutuhkan.
"Peran pengawasan pemuda penting agar tidak terjadi penyelewengan atau kecurangan di lapangan, terutama dalam proses pendistribusian pupuk bersubsidi yang langsung kepada petani," kata Wamentan dalam Pelantikan Pengurus Anak Cabang (PAC) dan Ranting Pemuda Tani Indonesia di Bondowoso, Jawa Timur, di Jakarta, Selasa.
Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini mengungkapkan bahwa saat ini kuota pupuk subsidi telah ditambah menjadi 9,5 juta ton per tahun. Oleh karena itu, diperlukan peran dari Pemuda Tani untuk menjadi mata dan telinga pemerintah dalam mempermudah penyaluran pupuk subsidi.
“Saya ingin pemuda tani menjadi mata dan telinga pemerintah kalau ada urusan pupuk yang dipersulit, Pemuda Tani harus melaporkan segera. Kenapa? Karena saat ini kuota pupuk sudah 100 persen atau 9,5 juta ton dari yang sebelumnya 4,5 juta ton,” ujarnya.
Menurut Wamentan, laporan yang masuk akan langsung ditindaklanjuti oleh tim Satgas Pangan dan Kementerian Pertanian.
Wamentan juga menyebutkan bahwa distribusi pupuk kini lebih mudah, dengan regulasi yang terpusat di Kementerian Pertanian. Mulai 1 Januari 2025, petani bisa mendapatkan pupuk hanya dengan membawa KTP sebagai syarat utama.
Baca juga: 27.092 petani tebus pupuk bersubsidi per 3 Januari
Baca juga: Pupuk Kujang telah lampaui target produksi pupuk sepanjang 2024