London (ANTARA) - Aksi demonstrasi yang diprakarsai Kampanye Solidaritas Palestina (PSC) di London, Inggris, Senin waktu setempat, menuntuk pemerintah Inggris bertindak melindungi tenaga kesehatan dan kemanusiaan yang bertugas di Palestina.
Mereka mengecam serangan biadab Israel yang tanpa pandang bulu menembaki dan membunuh penduduk sipil termasuk petugas kesehatan yang sedang menjalankan misi kemanusiaan di Gaza, palestina.
Protes tersebut dilakukan menyusul serangan Israel baru-baru ini yang menghancurkan Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, termasuk unit layanan khusus bayi, selain juga menargetkan pekerja layanan kesehatan Palestina - membunuh sejumlah orang dan menahan ratusan lainnya, termasuk Dr. Hussam Abu Safiya, direktur rumah sakit tersebut.
Kampanye Solidaritas Palestina (PSC) menjalankan aksinya bersama mitra koalisi seperti Forum Palestina di Inggris, Sahabat Al-Aqsa, Koalisi Hentikan Perang, Asosiasi Muslim Inggris, dan Kampanye Perlucutan Senjata Nuklir.
Pada 2 September, pemerintah Inggris mengumumkan bahwa mereka menangguhkan 30 dari 350 izin ekspor senjata ke Israel setelah dilakukan peninjauan dan memperingatkan ada risiko yang jelas bahwa ekspor senjata tertentu Inggris ke Israel mungkin digunakan untuk melakukan atau memfasilitasi pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.
Ke-30 lisensi tersebut meliputi komponen untuk pesawat militer, helikopter, pesawat tak berawak, dan barang-barang yang memfasilitasi penargetan darat, termasuk komponen Inggris untuk program jet tempur F-35.
Israel melancarkan genosida di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 46.000 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Utusan Palestina desak DK PBB untuk hentikan segera genosida di Jalur Gaza
Baca juga: UNRWA akan tutup kantor Gaza dan Tepi Barat
Baca juga: Hampir 1.100 bayi Palestina meninggal akibat serangan Israel di Gaza sejak 2023