Surabaya (ANTARA) - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof. Mohammad Nasih melepas 2.961 mahasiswa untuk menjalankan program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) ke-5 di berbagai kota di dalam dan luar negeri melalui upacara di kampus setempat, Senin.
Sejumlah mahasiswa tersebut tersebar pada tiga jenis KKN BBK yang berbeda, dengan rincian sebanyak 2.510 mahasiswa terjun dalam KKN BBK Reguler di enam kabupaten/kota di Jawa Timur yakni Surabaya, Mojokerto, Gresik, Lamongan, Madiun, dan Banyuwangi.
Sedangkan, 441 mahasiswa mengikuti KKN BBK Penyetaraan, dan 10 mahasiswa mengikuti KKN internasional yang berlokasi di Australia.
"Program BBK ini inline dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Unair. BBK akan terus eksis karena program ini sangat bagus dan bermanfaat," kata Rektor Unair.
Prof. Nasih berpesan agar mahasiswa Unair harus memiliki jiwa fleksibel dalam memberi manfaat, yang dalam implementasinya bisa belajar di mana saja, kapan saja dan siapa saja.
Baca juga: IKA Unair gelar program Kolaborasi penghijauan di kawasan Geosite Tenggar Tulungagung
Baca juga: AHY jadi lulusan terbaik Program Doktor Unair Surabaya
"Masyarakat harus merasakan impact keberadaan kita. Belajarlah di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Kami mendukung penuh kegiatan apapun yang memiliki manfaat dan impact nyata bagi masyarakat. Teruslah belajar, karena belajar tidak mengenal tempat, waktu, dan belajar bisa dengan siapa saja, itulah yang disebut BBK (Belajar Bersama Komunitas)," ujarnya.
Prof. Nasih juga berpesan bahwa terdapat dua program tambahan bagi mahasiswa BBK kali ini. Program yang pertama adalah pendataan bayi dengan gizi buruk ekstrim dan keluarga dengan kemiskinan ekstrim.
Tindak lanjut dari pendataan tersebut adalah penanganan khusus dari tim penanganan yang akan dibentuk dan terjun ke lapangan. Program kedua adalah ketahanan pangan masyarakat.
"BBK kali ini bisa lebih fokus pada beberapa project saja sehingga memiliki impact yang optimal dan signifikan. Untuk BBK dan tambahan program ini, harapan kami yaitu masyarakat yang dikunjungi oleh mahasiswa merasa terbantu dan mendapat kesan yang baik. Impact harus benar2 dirasakan oleh masyarakat setempat, itu adalah implementasi manfaat dari BBK," katanya.
Baca juga: Unair adakan pagelaran "Wayang Kiai" sambut dies natalis ke-70 dan Hari Santri 2024
Selain itu, Prof. Nasih juga mengimbau mahasiswa BBK untuk menjaga nama baik almamater Unair. Citra baik yang Unair peroleh sejauh ini adalah buah dari kerja hebat, jangan sampai capaian itu tercoreng.
"Kali ini kita memiliki tujuan dan mempunyai komitmen ke depan dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia. Dan mari menunjukkan kepada masyarakat bahwa Unair memiliki kredibilitas dan berpengaruh besar, selamat berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unair Prof. Dr. Gadis Meinar Sari, dr., M.Kes. mengatakan KKN-BBK adalah ajang mengimplementasikan bidang ilmu bangku kuliah kepada masyarakat. Ia juga mengharapkan BBK dapat mendampingi masyarakat untuk memberikan solusi dan memberikan prioritas kepada masyarakat.
“Pada BBK kali ini, kami berharap mahasiswa memahami bahwa BBK mengimplementasikan dan men-delivery bidang ilmu di bangku kuliah ke masyarakat. Selanjutnya, dapat memberi solusi konkret bagi masyarakat,” ujarnya.
Prof Gadis mengharapkan mahasiswa dapat bekerja sama antar mahasiswa di dalam kelompok, antarkelompok, serta dengan masyarakat. Ia mengungkapkan ada empat topik utama dalam BBK, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.*