Depok (ANTARA) - Wali Kota Depok Supian Suri segera memindahkan mesin insinerator sampah dari Sukmajaya ke tempat yang lebih memungkinkan, setelah sempat dikeluhkan warga karena diduga asapnya mengganggu.
"Sepertinya akan seperti itu (mesin insinerator sampah dipindahkan)," kata Supian Suri, Jumat.
Ia menjelaskan, pengoperasian mesin pembakar sampah itu pun sudah dihentikan sementara.
"Di mana tempat yang paling memungkinkan, nanti kita informasikan itu. Sementara ini kan di Sukmajaya sudah di-off ya? Sudah di-off," jelasnya.
Produsen mesin insinerator sampah, Karina Prabowo Sanger, menyampaikan rasa terimakasih atas perhatian, solusi, dan kepedulian Wali Kota Depok Supian Suri dan Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah.
"Kami akan tetap berkomitmen membantu Pemkot Depok menuntaskan masalah sampah dengan teknologi yang kami miliki," paparnya.
Karina juga menjelaskan bahwa mesin pembakar sampah produksinya itu bisa membakar sampah apapun, namun alangkah baiknya jika sampah dipilah terlebih dahulu sebelum dibakar.
"Semua sampah, jika dikelola dengan baik dan tuntas, tidak ada lagi namanya darurat sampah seperti yang terjadi saat ini di sebagian besar daerah di Indonesia," ujarnya.
Karina menuturkan, bahwa terkadang sampah infeksius, sampah limbah atau bahan berbahaya dan beracun seperti bekas spanduk, terpal, cat, batrai, kain tebal, kaleng semprotan nyamuk, karpet, sepatu, limbah rumah sakit dan lain sebagainya ikut masuk dan dibakar di dalam mesin insinerator sampah tersebut.
Hal ini dikarenakan masyarakat masih minim informasi, karena kurangnya sosialisasi. Ia memandang perlu edukasi persuasif ke warga agar lebih detail pemahamannya tentang pemilahan sampah.
"Sampah kalau dipilah dengan baik, ada yang bisa memberikan nilai ekonomis. Ini bisa menjadi sumber pendapatan bagi warga, yang akhir-akhir ini banyaknya PHK di pabrik-pabrik besar," ujarnya.
Dengan demikian, Karina berharap bahwa ke depannya, masalah sampah di Depok dapat segera terselesaikan dan tidak menjadi masalah lagi bagi warga.
Wali Kota Depok segera pindahkan insinerator sampah atasi keluhan warga
Sabtu, 22 Maret 2025 3:26 WIB

Ilustrasi-Pekerja mengolah sampah organik menggunakan mesin insinerator di TPST mandiri di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/2/2025). Pengolahan sampah mandiri tersebut menjadi proyek percontohan yang bisa diadaptasi oleh lembaga konservasi atau kebun binatang di Indonesia yang mampu mengolah sampah organik sebanyak enam kantong sampah besar dalam 30 menit menggunakan mesin insinerator. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)