Karawang (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) memulai pembangunan pabrik NPK Nitrat pertama di Indonesia dengan kapasitas sekitar 100 ribu ton di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Ini tonggak penting, karena apa yang kita bangun akan menjadi landasan sejarah baru pembangunan industri pupuk dan juga pertanian secara keseluruhan," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi saat peletakan batu pertama pembangunan pabrik NPK Nitrat di Karawang, Selasa.
Ia mengatakan selama ini kebutuhan NPK Nitrat nasional masih dipenuhi barang impor dengan volume mencapai sekitar 450.000 ton per tahun. Jadi kehadiran pabrik baru ini diharapkan menjadi langkah awal substitusi impor.
"Hari ini kita mulai membangun (pabrik NPK Nitrat) berkapasitas 100 ribu ton di Pupuk Kujang. Investasinya hampir Rp600 miliar, Rp550-an miliar. Produksinya 100 ribu ton," katanya.
Baca juga: Konsulat RI kenalkan pupuk organik buatan Indonesia di Thailand selatan
Baca juga: Pupuk Indonesia pastikan ketersediaan pupuk subsidi di puncak musim tanam 2025 tersedia
Menurut dia, dengan membangun pabrik berkapasitas 100 ribu ton per tahun, pabrik yang dibangun di Kawasan Industri Kujang Cikampek itu akan mengurangi importasi NPK Nitrat Indonesia yang saat ini mencapai 450 ribu ton per tahun.
Proyek pembangunan pabrik NPK Nitrat tersebut akan berlangsung selama 21 bulan. Sehingga ditargetkan rampung dan siap beroperasi pada pertengahan 2027.
Ia mengingatkan agar jajaran Direksi Pupuk Kujang dan Direksi Rekind selaku penanggung jawab pembangunan pabrik fokus menjaga lini masa tersebut.
Rahmad mengatakan pembangunan pabrik baru itu menjadi bentuk aplikasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 113 Tahun 2025 dalam hal perbaikan secara internal.
Perbaikan secara internal Pupuk Indonesia sesuai dengan beleid tersebut di antaranya mengoperasikan pabrik pada mode paling optimal, melakukan rekonfigurasi proses produksi, mengamankan kontrak bahan baku jangka panjang, serta menjalankan program revamping untuk pabrik-pabrik tua.
Baca juga: Pupuk Indonesia antisipasi dampak banjir di pabrik Pupuk Iskandar Muda
Ia mengatakan pembangunan pabrik NPK Nitrat pertama di Indonesia tersebut akan menambah pendapatan Pupuk Kujang senilai Rp1,5 triliun per tahun. Asumsinya, harga NPK Nitrat saat ini sekitar Rp13-14 juta atau bahkan Rp15 juta per ton.
"Kalau Rp15 juta dikalikan 100 ribu (ton) itu revenue-nya bisa Rp 1,5 triliun," kata Rahmad.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan proyek pembangunan pabrik NPK Nitrat tersebut merupakan salah satu dari rencana pemerintah yang akan membangun tujuh pabrik pupuk baru selama kurun waktu lima tahun ke depan.
Sementara itu, peletakan batu pertama pembangunan pabrik NPK Nitrat di Kawasan Industri Kujang Cikampek dihadiri Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan Managing Director Business II Danantara Asset Management Setyanto Hantoro.
