Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menargetkan evaluasi dampak lingkungan di wilayah terdampak bencana Sumatera dapat dirampungkan pada Maret 2026 mendatang.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, mengatakan evaluasi lingkungan tersebut dilakukan dalam tiga tahap yakni rapid assessment, evaluasi kesesuaian pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dan evaluasi audit lingkungan.
Ia menyebut evaluasi ini dilakukan oleh multisektor, termasuk melibatkan para pakar dan dosen di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
"Jadi, tiga tahapan ini kita susun dalam waktu tiga bulan dari sekarang ini harus selesai. Kajian lingkungan hidup strategis yang akan mengevaluasi tata ruang akan kami selesaikan dengan Kemdiktisaintek, paling tidak di bulan Maret ini harus selesai," kata Menteri LH Hanif.
Baca juga: Kementerian LH izinkan TPA Cipeucang Tangerang Selatan kembali kelola sampahMenteri Hanif menekankan evaluasi ini penting dilakukan demi mengurangi potensi bencana yang bisa terjadi saat hunian telah dibangun.
Pada tahap rapid assessment, lanjut dia, prosesnya berupa penentuan kesesuaian lokasi oleh KLH bersama para pakar di bidangnya, kemudian perencanaan tata kota dan pemukiman yang juga dilakukan bersama dengan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia.
"Kemudian bilamana itu telah sesuai, maka kami akan membandingkan antara tata ruang wilayah provinsi di masing-masing tiga provinsi tersebut dengan faktual di lapangan untuk melihat gap permasalahan dalam rangka meningkatkan kapasitas lingkungan kita," ucap Menteri LH Hanif.
Baca juga: Menteri Lingkungan Hidup tanam pohon di DAS Cisadane untuk tambah kawasan hutan
Kemudian, lanjut dia, salah satu yang dilakukan pada tahap audit lingkungan adalah mengecek berbagai perizinan yang berkenaan dengan lingkungan, baik itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) maupun Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
"Jadi untuk Amdal dan UKL-UPL yang berbasis landscape dan ekstraksi mineral batu bara, ini akan dilakukan evaluasi. Evaluasi akan dilakukan dengan sangat cepat dan hati-hati melalui audit lingkungan. Audit lingkungan saat ini sudah berjalan, terutama di Sumatera Utara," katanya .
"Audit lingkungan ini akan memberikan gambaran detail terkait dengan apa yang terjadi dan apa yang seharusnya bisa dihindari. Dengan demikian audit lingkungan ini akan kita lakukan hampir pada lebih dari 100 unit usaha di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh," tutur Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq.
