Gaza City, Palestina (ANTARA) - Seorang bayi Palestina yang baru lahir meninggal karena kedinginan di Jalur Gaza, kata Kementerian Kesehatan pada Senin (6/1).
Jumlah korban jiwa akibat cuaca dingin di wilayah kantong Palestina yang menjadi target serangan Israel itu kini menjadi delapan orang.
Menurut pernyataan kementerian itu, sang bayi yang bernama Yousef Ahmad Kalloub itu masih berusia 35 hari.
Warga Gaza sudah menderita akibat perang brutal Israel sejak 7 Oktober 2023, ketika kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan serangan lintas batas ke wilayah Israel.
Serangan-serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 45.800 warga Palestina, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 109.000 lainnya.
Baca juga: Hampir 1.100 bayi Palestina meninggal akibat serangan Israel di Gaza sejak 2023
Baca juga: UNICEF kembali desak gencatan senjata segera untuk selamatkan bayi-bayi di Gaza
Baca juga: Bayi kembar Palestina meninggal akibat kedinginan
Israel juga memblokade Gaza sehingga penduduknya terancam kelaparan.
Gelombang dingin dan hujan lebat kian memperburuk kondisi di wilayah itu, di mana penduduknya bertahan hidup di tenda-tenda usang di pengungsian.
Pada November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas serangan-serangan brutal yang mereka lancarkan ke wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu