Pangkalpinang (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pangkalbalam Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menanam ratusan pohon peneduh tabebuya di Hutan Wisata Tua Tunu, guna melestarikan lingkungan di daerah itu.
"Meski hujan gerimis, namun tidak mengurangi semangat kami menanam 350 pohon tabebuya ini," kata General Manager PT Pelindo (Persero) Regional 2 Pangkalbalam A Yoga Suryadarma saat penanaman pohon tabebuya di Hutan Wisata Tua Tunu Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan penanaman 350 pohon peneduh tabebuya ini merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pelindo (Persero) 2 Pelabuhan Pangkalbalam terhadap pelestarian lingkungan untuk meningkatkan kualitas udara di Kota Pangkalpinang ini.
"Sekitar 150 pohon tabebuya ini berwarna pink dan selebihnya berwarna kuning, putih, unggu, sehingga dapat menambah keanekaragaman tanaman di hutan wisata ini," katanya.
Baca juga: Jasaraharja Putera tanam 100 bibit pohon pelepak dukung wisata hijau di Belitung
Ia menyatakan penanaman ratusan pohon tabebuya ini berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang dalam menjaga dan melestarikan lingkungan di ibu kota provinsi ini.
"Dengan adanya penanaman tabebuya ini bisa memberikan warna di Hutan Wisata Tua Tunu ini, sehingga para pengunjung bisa lebih senang, menikmati keindahan berbagai tanaman endemik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang Bartholomeus Suharto mengapresiasi PT Pelindo (Persero) 2 Pangkalbalam melakukan penanaman pohon peneduh tabebuya di Hutan Wisata Tua Tunu ini.
"Pada Hari Sumpah Pemuda ini, penanaman tanaman ini merupakan semangat yang luar biasa yang ditunjukkan insan Pelindo Pangkalbalam dalam melestarikan dan menjaga lingkungan di daerah ini," katanya.
Baca juga: Angkasa Pura tanam 1 juta pohon untuk dukung penghijauan
Ia mengatakan Hutan Wisata Tua Tunu selain berfungsi untuk berwisata juga untuk pendidikan dan penelitian, baik dari perguruan tinggi maupun peneliti dari luar daerah ini.
"Dengan adanya penanaman tanaman tabebuya yang memiliki kembang berwarna warni tentunya akan semakin meningkatkan kunjungan masyarakat untuk berwisata di hutan wisata ini," katanya.
