Pekanbaru (ANTARA) - Siapa sangka santri yang pernah bekerja sebagai petugas jasa kebersihan asal Dusun Anak Peria, Kabupaten Indragiri Hilir, Abdul Wahid, kini menjadi Gubernur Riau t2025-2030 dan dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2), bersama 960 kepala daerah lain.
Jabatan tersebut tentu tidak semudah bisa dicapai, karena kegigihan, dan keuletan pria yang lahir pada 21 November 1980, makin kuat terbukti sebagai lulusan santri pun dia tak malu menyambi bekerja di sawah warga.
Ia menjalani kerja sambilan karena tidak mau menggantungkan biaya sekolah kepada ibunda dan kakak kandungnya.
Sosok anak ketiga dari enam bersaudara itu, menata kehidupan penuh dengan keyakinan dan tekad yang semakin kuat untuk melanjutkan pendidikan di UIN Suska Riau Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam.
Kuliah tentu membutuhkan biaya besar sehingga tanpa malu Abdul Wahid pun bekerja sebagai petugas jasa kebersihan (cleaning service) di kampusnya bahkan juga sebagai kuli bangunan.
Sekolah lanjut, kuliah tetap lanjut, dia pun mampu menjaring relasi dan pertemanan. Sebagai aktivis mahasiswa, Wahid mulai bisa mengenal tokoh elit politik di Provinsi Riau pada masanya.
Pada Pemilu 2019, politisi muda ini duduk di kursi DPR RI, menjadi satu satunya politisi yang terpilih dari beberapa anggota DPRD Provinsi Riau yang juga sama sama bertarung maju ke DPR RI pada Pemilu kala itu.
Abdul Wahid menjadi salah satu dari 13 perwakilan Riau. Banyak aspirasi yang dia suarakan bagi kepentingan Provinsi Riau. Ia pun mendapatkan amanah menjadi salah satu pemimpin di Badan Legislasi DPR RI.
Selain dukungan dari para legislator asal partai dia, maka pada Pemilu 2024, ia kembali dipercaya oleh masyarakat Riau untuk duduk kembali di Senayan untuk periode kedua. Abdul Wahid memperoleh suara terbanyak dari seluruh calon DPR RI di dapil Riau 1 atau dapil Riau 2.
Kemudian dia mengundurkan diri sebagai Wakil Rakyat untuk maju di Pilkada 2024 dan terpilih menjadi Gubernur.
Prioritas
Gubernur Riau Abdul Wahid menyatakan pihaknya segera menjalankan program prioritas sesuai visi dan misi serta janji kampanye yakni membenahi infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, pendidikan serta pembukaan lapangan kerja di provinsi itu.
"Kami akan merealisasikan program prioritas sesuai visi dan misi saat bertarung di Pilkada Riau tahun 2024," kata Abdul Wahid dalam keterangannya yang diterima di Riau, Kamis.
Abdul Wahid dan SF Hariyanto resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau oleh Presiden Prabowo serentak bersama 960 kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 20 Februari 2025.
Setelah dilantik Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto akan menjalani retret yakni pelatihan khusus di Akademi Militer Magelang selama sepekan (21-28 Februari 2025).
Sebanyak 505 kepala daerah mengikuti retret selama sepekan itu sedangkan wakil kepala daerah mengikuti kegiatan penutupan pada 28 Februari 2025. Orientasi kepemimpinan kepala daerah diikuti 505 kepala daerah yang tidak bersengketa di MK.
Selain Gubernur Riau, orientasi ini juga diikuti lima bupati/wakil bupati di Riau yang terpilih pada Pilkada serentak tahun 2024.
Mereka adalah Bupati/Wakil Bupati Indragiri Hilir yakni pasangan Herman-Yuliantini, Bupati/Wakil Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto-Hendrizal, Bupati/Wakil Bupati Pelalawan Zukri-Tamrin. Bupati/wakil buapti Bengkalis Kasmarni-Bagus Santoso, serta bupati/wakil bupati kepulauan Meranti yakni Azmas-Muzamil Baharuddin.
Sebelumnya Presiden Prabowo saat melantik para kepala daerah se-Indonesia itu di Jakarta mengatakan selamat kepada para kepala daerah atas mandat yang diberikan oleh masyarakat. Pelantikan ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kali 33 gubernur, 363 bupati, dan 85 walikota dilantik serentak, menunjukkan betapa besar bangsa kita," kata Presiden Prabowo,
Prabowo juga mengingatkan bahwa kepala daerah dipilih sebagai pelayan rakyat, karena itu mereka harus membela dan berjuang demi kepentingan masyarakat dan memperbaiki kehidupan mereka.
Ia juga menekankan penting persatuan di tengah keberagaman meski berasal dari berbagai partai politik, agama dan suku berbeda. Semua kepala daerah tergabung dalam keluarga besar nusantara. Presiden juga mengajak mereka bersama-sama membangun demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Masyarakat adat
Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Datuk Sri Taufik Ikram Jamil meminta Gubernur terpilih Riau Abdul Wahid memperjuangkan hak-hak masyarakat adat seperti hak atas tanah, sumber daya alam, sosial dan budaya agar bisa diperoleh dengan baik.
"Masyarakat adat bisa memperoleh hak-hak tersebut jika sudah tersedia payung hukum berupa RUU yang disahkan legislator menjadi undang-undang hingga ditindaklanjuti dengan perda yang disusun pemerintah daerah," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAM Riau Datuk Sri Taufik Ikram Jamil di Pekanbaru, Rabu (19/2).
Dia juga meminta gubernur terpilih mendorong finalisasi RUU Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat (PPMHA) yang diajukan sejak 2012, namun hingga 2014 belum disahkan kendati sudah masuk program legislasi nasional (Prolegnas).
RUU PPMHA itu, perlu segera disahkan menjadi UU untuk mengakui dan melindungi hak hak masyarakat adat, mengatasi pengaturan hukum sektoral dan tumpah tindih.
"Banyak harapan kami, terutama yang berkaitan dengan adat, sebab menurut Undang Undang Provinsi Riau No. 19 tahun 2022, salah satu karakteristik Provinsi Riau adalah adat dan budaya Melayu," katanya.
Nilai dasar Melayu adalah Islam, dan diberbagai tempat kawasan Melayu orang yang masuk Islam disebut masuk Melayu, bukan masuk Islam.
Masyarakat Riau, katanya, berharap Pemerintah Provinsi Riau juga menegakkan Pergub No. 45 tahun 2018 yang mengatur muatan lokal dan Pergub No. 46 tahun 2018 yang mengatur budaya Melayu di ruang publik.
Sebelumnya LAM Riau bersama masyarakat menggelar dzikir dan doa bersama menjelang pelantikan Gubernur terpilih Riau, di Balai Adat LAM Riau di Pekanbaru.
Dzikir merupakan kegiatan rutin setiap bulan yang sudah digelar sejak 2022. Majelis zikir memberi nilai kepada kehidupan Melayu, juga berusaha bersama-sama untuk mengaktualisasikan diri sebagai umat Islam.
Baca juga: Visi dan misi Gubernur Kepulauan Riau
Baca juga: Gubernur Riau ajak ASN instrospeksi diri