Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia ( UI ) terus bersaing dengan universitas terbaik di dunia dalam menghasilkan riset dan inovasi yang berdampak untuk masyarakat luas serta mencetak lulusan yang berdaya saing global.
Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Ir Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU. menyatakan UI harus memiliki spirit entrepreneur, sehingga mampu bergerak memenuhi pendanaan yang dibutuhkan untuk menjalankan proses dan output Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkualitas serta meningkatkan kesejahteraan.
UI memiliki tanggung jawab besar sebagai dapur cendekia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, think tank isu strategis, serta berkontribusi dalam menghasilkan generasi emas yang menopang pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan nasional dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Untuk itu harus mewujudkan UI sebagai universitas riset kelas dunia yang berjiwa entrepreneur serta high impact bagi pembangunan bangsa dan negara.
Keberadaan UI harus berdampak, bereputasi, berkontribusi bagi kejayaan bangsa ini.
Universitas Indonesia (UI) terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan inovasi ekonomi yang lebih besar di masa depan serta berdampak positif bagi masyarakat.
Untuk itu melalui kegiatan yang telah dilaksanakan UI Innovation Festival (UIIF) 2024, yang menghadirkan Business matching dan speed dating hingga alternatif energi ramah lingkungan.
Business matching merupakan program yang mempertemukan para peneliti dengan calon mitra industri.
Sebelumnya, para peneliti yang memiliki ide menawarkan prototipenya kepada Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) UI agar kemudian dapat ditawarkan kepada industri. Namun, proses ini memiliki tingkat keberhasilan yang rendah.
Oleh karena itu membalikkan prosesnya dengan mencoba lebih dahulu untuk membangun hubungan pada banyak mitra industri dan kebutuhan seperti apa.
Setelah mendapatkan informasi, DISTP UI akan melelang kebutuhan produk dari para mitra industri kepada para peneliti.
Sehingga, para peneliti ini dapat mengajukan proposal sesuai yang ingin dikembangkan bersama dengan mitra industrinya.
Selain itu bahwa yang membutuhkan business matching ini tidak hanya peneliti, tetapi juga startup.22
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada para startup untuk mendapatkan exposure sekaligus bertemu langsung dengan masyarakat.
Terdapat tiga level exposure dalam kegiatan ini, yaitu pertama adalah startup yang butuh dikenal masyarakat sehingga masyarakat mau mencoba prototipe mereka.
Kedua, startup yang butuh menjual jasa atau produk ke masyarakat. Terakhir, yang ketiga adalah startup yang mencari investasi.
Setiap tahun, penelitian di UI menghasilkan 40 hingga 60 judul penelitian terapan yang dikelola oleh DISTP UI. Biasanya, dari angka tersebut, sekitar setengahnya 20 hingga 30 penelitian, sudah ada mitra industrinya.
Tahun 2024 terdapat 83 judul penelitian terapan dan seluruhnya sudah memiliki mitra industri. Artinya, ada keberhasilan dari business matching yang telah dilakukan.
Tidak hanya melayani kebutuhan peneliti, tetapi juga melayani kebutuhan mitra industrinya. Tahun ini meningkat hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya,.
Selain business matching, ada pula speed dating yaitu program yang mempertemukan para startup dengan venture capital company.
Dalam waktu yang sangat singkat, para startup harus memaparkan ide bisnisnya kepada venture capital company agar kemudian dapat terjalin kerja sama.
UI tidak hanya menjadi universitas terkemuka, tetapi juga universitas penggerak untuk memajukan bangsa Indonesia.
Riset dan inovasi
Berbagai riset dan inovasi dilakukan UI mulai dari cara pengelolaan sampah yang baik hingga riset tentang kesehatan yang berguna bagi masyarakat luas.
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) melaksanakan program bertajuk Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Berbasis Informasi dan Data.
Dipimpin oleh Muhamad Prabu Wibowo, Ph.D., selaku Ketua Program Pengabdian Masyarakat, program ini menggandeng Forum Kolaborasi Komunitas Peduli Sampah (Fokkalis) dan melibatkan civitas academica FIB UI.
Wakil Dekan II FIB UI, Dr. Taufik Asmiyanto, M.Si., yang menegaskan bahwa pengelolaan lingkungan berbasis data dan partisipasi sivitas akademika merupakan bagian dari upaya FIB UI untuk menjadi teladan dalam pelestarian lingkungan hidup.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan berbasis data dan partisipasi aktif sivitas akademika sebagai langkah menuju pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Inovasi utama yang diperkenalkan dalam program ini adalah PELUIT (Pelaporan Ekosistem Lingkungan UI Terintegrasi).
“Sistem PELUIT adalah langkah konkret kami dalam menerapkan solusi berbasis data dan teknologi. Dengan sistem ini, kami ingin menciptakan kampus yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” ungkap Muhamad Prabu Wibowo, Ph.D.
Program ini, FIB UI tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memperkuat tata kelola yang inklusif dan berbasis partisipasi, sekaligus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang dapat diadopsi secara luas.
Sistem PELUIT yang dirancang berbasis teknologi menjadi inovasi nyata dalam menciptakan transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas pengelolaan lingkungan, selaras dengan semangat SDGs.
Sedangkan Guru besar bidang Ilmu Neurologi, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Al Rasyid memperkenalkan inovasi teknologi kesehatan Mikrokapiler Digital, yakni alat portabel yang dirancang untuk memeriksa viskositas darah guna membantu mendeteksi dini gangguan hemorheologi, salah satu faktor utama penyebab stroke.
Teknologi Mikrokapiler Digital memungkinkan deteksi perubahan dalam aliran darah secara lebih akurat dan cepat. Dengan deteksi dini ini, tata laksana medis dapat dilakukan lebih awal, sehingga mengurangi risiko perburukan serangan stroke akut dan meningkatkan luaran klinis pasien.
Ia menjelaskan bahwa alat ini mudah digunakan, portabel dan terjangkau, sehingga dapat diimplementasikan di berbagai fasilitas kesehatan, dari rumah sakit rujukan hingga puskesmas di daerah terpencil.
Alat ini memiliki potensi besar untuk mendukung deteksi dini gangguan hemorheologi dan meningkatkan kualitas perawatan stroke di Indonesia. Dengan pemantauan yang lebih baik, pasien bisa mendapat penanganan lebih cepat, yang dapat memperbaiki kondisi klinis secara signifikan.
Menurut dia, implementasi Mikrokapiler Digital membutuhkan pendekatan komprehensif, mulai dari pengadaan alat hingga pelatihan bagi tenaga medis untuk memastikan pengoperasian dan interpretasi hasil yang akurat.
Pentingnya infrastruktur pendukung seperti telemedicine untuk mendukung konsultasi jarak jauh antara tenaga medis di daerah terpencil dengan dokter ahli di rumah sakit rujukan.
Ia menekankan kembali betapa pentingnya deteksi dini gangguan hemorheologi dalam perkembangan luaran stroke akut dan pencegahannya di Indonesia. Penggunaan alat Mikrokapiler Digital menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kualitas perawatan stroke, memungkinkan deteksi dini, dan intervensi yang lebih tepat waktu.
Inovasi ini diharapkan dapat membuka jalan bagi perawatan stroke yang lebih efektif di seluruh pelosok Indonesia, serta mendorong kolaborasi antara pemerintah, institusi kesehatan, dan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan sistem kesehatan nasional.
Diharapkan dengan adanya riset dan inovasi dari berbagai displinnilmu dapat mengemban amanat dan tanggung jawab untuk bersama-sama membangun UI yang unggul dan impactful.
Untuk mendukung riset dan inovasi, Universitas Indonesia (UI) meresmikan lima laboratorium canggih di bawah program UI-Net Zero Initiative (UI-NZI) di Gedung Interdisciplinary Engineering (IDE) Fakultas Teknik UI.
Kelima laboratorium, yaitu Energy Transition Laboratory (ETL), Sustainable Energy System Laboratory (SESL), Electric Vehicle Testing Laboratory (EV Testing Lab), Environmental and Conservation Laboratory (ECL), dan Indonesia Climate Modeling and Policy Hub (I-CLIMB), ditujukan untuk mendukung transisi energi, keberlanjutan lingkungan, dan pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.
Laboratorium ini sebagai bagian dari komitmen universitas dalam memajukan riset berbasis interdisiplin. Keberadaan fasilitas ini diharapkan tidak hanya menghasilkan luaran riset, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi publik dan industri.
Riset inovasi dengan memanfaatkan peralatan tersebut. Di mana nantinya akan menghasilkan publikasi ilmiah, hak kekayaan intelektual, teknologi, dan produk prototipe yang dapat menunjang industrialisasi dan ekonomi di negeri ini,.
Kelima laboratorium ini dibangun melalui dana hibah Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) senilai Rp178 miliar dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
UI merupakan salah satu dari lima universitas terbaik di Indonesia yang menerima pendanaan ini.
Ketua UI-NZI, Prof Widodo Wahyu Purwanto menjelaskan bahwa laboratorium ini memiliki fungsi sebagai pusat riset interdisiplin yang berfokus pada tiga bidang utama, yaitu transisi energi, bio-konservasi, dan ekonomi hijau.