Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menggandeng media perempuan Magdalene.co untuk menggaungkan regulasi perlindungan anak yang tengah digodok oleh Kementerian Komunikasi dan Digital.
“Media punya kekuatan besar dalam mengedukasi publik, terutama untuk memberikan pemahaman kepada orang tua soal pentingnya perlindungan anak di dunia digital," ujar Meutya dalam rilis pers, Senin.
Hal itu dikatakannya usai audiensi dengan Magdalene.co di Kantor Kemkomdigi, Jakarta.
Menkomdigi menegaskan bahwa regulasi mengenai perlindungan anak di ruang digital bukan untuk melarang anak mengakses platform digital, melainkan untuk memastikan adanya pengawasan dari orang tua.
Salah satu rencananya adalah pembatasan akun anak agar tidak memiliki akses penuh tanpa kontrol.
Baca juga: Kemkomdigi atur penyelenggara sistem elektronik tingkatkan teknologi jaga anak di ruang digital
Baca juga: Meutya sebut RPP Pelindungan Anak di Ruang Digital jawab keresahan publik atas ancaman siber
“Kami tidak melarang anak-anak buka YouTube atau platform lainnya. Tapi kami ingin memastikan mereka tidak punya akun sendiri tanpa pengawasan. Ini soal tanggung jawab, bukan pembatasan,” ucap Meutya.
"Kami berharap media perempuan bisa menyampaikan pesan ini dengan lebih dekat dan menyentuh keluarga serta komunitas," tambah dia.
Meutya mengungkapkan, Kemkomdigi telah melakukan studi mendalam terhadap negara-negara seperti Australia dan Inggris. Tak hanya itu, kolaborasi juga dijalin dengan UNICEF, para akademisi, dan pakar untuk merumuskan kebijakan yang kuat dan tepat sasaran.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi Fifi Aleyda Yahya menilai bahwa literasi digital saja tidak cukup untuk membentengi anak-anak dari konten negatif di internet. Regulasi yang ketat diperlukan agar perlindungan bisa berjalan efektif.
Baca juga: Menkomdigi: Orang tua ajak anak jadi warga digital bijak
“Banyak orang tua belum bisa mendampingi anak-anak di dunia digital. Di sinilah peran pemerintah menjadi sangat krusial,” kata Fifi.
Fifi juga mengapresiasi metode eksperimen sosial yang pernah dilakukan oleh Magdalene.co sebagai cara ampuh untuk meningkatkan kesadaran publik.
Menurut dia, pendekatan yang interaktif dan mengena akan membuat masyarakat lebih mudah memahami urgensi regulasi ini.
Menkomdigi menegaskan bahwa hal ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Langkah strategis ini diharapkan bisa menciptakan ekosistem digital yang aman bagi anak-anak Indonesia sekaligus meningkatkan literasi digital masyarakat.
“Kami yakin perlindungan anak di ruang digital adalah investasi masa depan bangsa. Ini tanggung jawab kita bersama” pungkas Meutya.