Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Masyarakat Ilmuan dan Teknolog Indonesia (MITI) Warsito Purwo Taruno mengatakan pro gram efisiensi yang berlaku pada seluruh lembaga kementerian dan lembaga Pemerintahan Presiden Prabowo sebaiknya dilakukan secara hati-hati.
Pemerintah harus bisa membuat kategorisasi program pengetatan anggaran berdasarkan kepentingan masing-masing. Tujuannya agar program yang benar-benar penting dan diperlukan dapat berjalan sesuai rencana.
"Di tengah ruang fiskal yang sempit, program efisiensi ini memang perlu dilakukan. Tapi pelaksanaannya harus mengacu pada urutan prioritas yang jelas. Bukan pukul rata yang membuat program yang strategis malah tidak dapat berjalan," kata Warsito Purwo Taruno dalam keterangannya, Selasa.
Baca juga: MITI Sasaran Malaysia Pelajari Jejaring Penelitian
Baca juga: Indonesia Dijadikan Contoh Program Transfer Teknologi ASEAN
Bidang riset dan teknologi misalnya, perlu mendapat perhatian lebih agar dapat berkontribusi pada daya saing ekonomi dan kemandirian bangsa yang selama ini dikampanyekan presiden.
Warsito menilai saat ini kegiatan riset sulit berkembang karena secara kelembagaan masih tumpang tindih. Apalagi kalau anggarannya dipangkas, maka bisa dipastikan aktivitas riset akan hilang secara keseluruhan.
"Padahal riset dan inovasi merupakan kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat ke depan, di saat sumber daya alam sudah tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan belanja negara.
Baca juga: MITI: Pelajar harus bermimpi besar majukan bangsa
"Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk mengembangkan riset yang bernilai jual tinggi. Karena itu Pemerintah perlu memberi perhatian yang memadai," tegas penemu alat pengobatan kanker bebasis elektro statik ini.
MITI: Program efisiensi anggaran perlu dilakukan hati-hati
Selasa, 11 Februari 2025 20:28 WIB

Ketua Umum Masyarakat Ilmuan dan Teknolog Indonesia (MITI) Warsito Purwo Taruno (kanan) . (ANTARA/ Foto: dok CSDS dan MITI)