Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Rudy Susmanto mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan menanggapi banyaknya peristiwa bencana alam hidrometeorologi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang pada Minggu (2/3) petang hingga malam.
"Di beberapa titik wilayah terjadinya banjir adalah karena mungkin salah satunya kita kurang perhatian terhadap lingkungan kita sendiri. Budayakan membuang sampah pada tempatnya, jangan membuang sampah ke sungai," ujar Rudy saat menemui korban banjir di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Senin dini hari.
Desa Tugu Selatan yang ada di kawasan Puncak, kata dia, merupakan wilayah hulu Sungai Ciliwung yang keasrian lingkungnannya harus tetap terjaga.
Menurut dia, perlu beberapa upaya yang dilakukan secara bersama-sama untuk melengkapi berbagai fasilitas penunjang agar vegetasi lingkungan di hulu Sungai Ciliwung menjadi lebih baik.
Baca juga: BPBD sebut ada 28 desa di Bogor terdampak bencana alam hidrometeorologi
Pada kunjungannya, Rudy menyerahkan bantuan dan memastikan ketersediaan dapur umum untuk masyarakat.
"Bantuan tersebut dari Pemerintah Kabupaten Bogor. tentu kita persiapkan untuk kebutuhan bahan pokok. saya ucapkan terima kasih banyak, bukan hanya Pemerintah Kabupaten Bogor, dari TNI dari Polri juga mempersiapkan untuk sahur bagi para pengungsi," kata Rudy.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Jawa Barat mencatat sebanyak 423 jiwa di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selata, Cisarua, terdampak bencana banjir akibat luapan Sungai Ciliwung.
Luapan air sungai yang terjadi pada Minggu (2/3) malam sekitar pukul 20.30 WIB itu berdampak pada 119 KK di tiga RT yang ada di RW 01 Kampung Pensiunan, yakni 54 KK terdiri dari 198 jiwa di RT 01, kemudian 27 KK terdiri dari 98 jiwa di RT 02, dan 38 KK terdiri dari 127 jiwa di RT 03.
BPBD Kabupaten Bogor menyatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, terdapat empat korban luka ringan yang langsung dibawa ke RSPG dr Goenawan untuk menerima penanganan medis.
Baca juga: Aliran Sungai Ciliwung di kawasan Puncak meluap akibatkan 423 jiwa terdampak
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani menyebutkan, sebanyak 28 desa di 16 kecamatan terdampak bencana alam hidrometeorologi akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang pada Mingggu (2/3) petang hingga malam.
"Bencana alam hidrometeorologi berupa tanah longsor, banjir, orang hanyut, dan angin kencang," ujar Adam.
Tanah longsor terjadi di delapan kecamatan, yaitu Kecamatan Cijeruk, Desa Cijeruk dan Desa Tanjungsari; Kecamatan Sukaraja, Desa Cimandala dan Desa Nagrak; Kecamatan Megamendung, Desa Kuta, Desa Sukagalih, Desa Gadog, dan Desa Sukakarya.
Kemudian, Kecamatan Sukamakmur, Desa Sirnajaya; Kecamatan Ciawi, Desa Bojong Murni; Kecamatan Sukajaya, Desa Harkatjaya; Kecamatan Leuwisadeng, Desa Sadengkolot; dan Kecamatan Babakan Madang, Desa Bojongkoneng.
Baca juga: Puncak Bogor diguyur hujan Bendung Katulampa sentuh siaga 1 pada Minggu petang
Banjir terjadi di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Parungpanjang, Desa Kabaosiran dan Desa Cibunar; Kecamatan Cisarua, Desa Tugu Utara, Desa Tugu Selatan, Desa Batu Layang, Desa Kopo, Desa Jogjogan, dan Desa Cibeureum.
Lalu, Kecamatan Bojonggede, Desa Rawa Panjang; Kecamatan Cigudeg, Desa Rengasjajar; Kecamatan Tenjo, Desa Cilaku; Kecamatan Dramaga, Desa Babakan; dan Kecamatan Rumpin, Desa Sukasari.
Kejadian orang hanyut terjadi di Kecamatan Cisarua, Desa Citeko. Sementara itu, angin kencang terjadi di Kecamatan Jasinga, Desa Setu.(KR-MFS)