Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mengimbau masyarakat Kota Sukabumi, Jawa Barat aktif dalam melakukan aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Hujan yang turun hampir setiap hari dan meninggalkan genangan air menjadi tempat bersarang nyamuk aedes aegypti untuk berkembangbiak dan berpotensi menyebarkan penyakit DBD. Tentunya harus diwaspadai oleh masyarakat, salah satunya rutin melakukan PSN," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi Wita Darmawanti di Sukabumi, Jumat.
Menurut Wita, untuk mengendalikan penyebaran penyakit yang bisa mengakibatkan kematian kepada penderitanya, Dinkes Kota Sukabumi tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus didukung oleh peran aktif masyarakat minimal melakukan PSN di daerahnya masing-masing secara individu maupun gotong royong.
Untuk melakukan pencegahan, pihaknya juga sudah mengerahkan petugas fogging atau pengasapan untuk melakukan pemberantasan nyamuk ke berbagai lokasi yang ditemukan kasus DBD.
Kemudian menyebar juru pemantau jentik (jumantik) yang bertugas memantau lokasi-lokasi yang disinyalir terdapat jentik nyamuk untuk dilakukan pemberantasan. Namun demikian, akan lebih efektif jika warga melakukan PSN, karena untuk memberantas sarang, jentik dan nyamuk dewasa harus secara rutin.
Jangan sampai setelah timbul korban baru melakukan PSN. Alangkah baiknya seluruh elemen masyarakat melakukan pencegahan dini terhadap penyebaran DBD.
Selain itu, warga pun diimbau untuk mengetahui ciri-ciri seseorang yang mengalami gejala DBD, yakni demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan muntah, manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah, kulit ruam kemerahan, nyeri otot, tulang sendi, dan munculnya bintik kemerahan di kulit.
"Jika ada kerabat, keluarga atau tetangga mengalami gejala tersebut harus segera mendapatkan perawatan medis, karena jika terlambat mendapatkan penanganan bisa menyebabkan kematian bagi pasien," tambahnya.
Adapun data kasus DBD sepanjang 2024 di Kota Sukabumi yakni sebanyak 859 kasus dengan rincian Januari 129 kasus, Februari 167 kasus, Maret 139 kasus, April 204 dan Mei 220 kasus, di mana dari jumlah tersebut empat pasien di antaranya meninggal dunia.
Selain PSN, untuk mencegah penyebaran DBD, warga diimbau untuk membiasakan menggunakan losion anti-nyamuk, mengubur atau membuang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dan menggunakan kelambu saat tidur, serta rutin berolah raga, banyak minum air mineral serta mengonsumsi vitamin secara rutin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Dinkes Kota Sukabumi imbau warga aktif lakukan pemberantasan sarang nyamuk
Jumat, 28 Juni 2024 21:23 WIB