Karawang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengingatkan agar masyarakat mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) menyusul tingginya kasus DBD pada awal 2025.
"Tentu kami mengimbau agar masyarakat waspada. Karena di awal tahun yang kebetulan musim hujan ini, kasus DBD cukup tinggi," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karawang, Yayuk Sri Rahayu, di Karawang, Senin.
Ia menyebutkan, kewaspadaan perlu dilakukan, karena demam berdarah biasanya mengalami peningkatan kasus pada awal dan akhir musim hujan, seperti yang terjadi di awal tahun ini.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan genangan air yang ideal bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Namun, pada saat hujan berhenti atau berkurang, nyamuk ini cenderung tidak dapat terbang jauh, sehingga penyebarannya terbatas.
Jadi sebagai upaya pencegahan, kata dia, masyarakat harus melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin.
Hal itu bisa dilakukan dengan cara menutup penampungan air, membersihkan penampungan air dan memanfaatkan/mengubur barang-barang bekas.
Yayuk juga mengingatkan tentang pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat, sebagai bagian dari upaya mewaspadai serangan penyakit DBD.
"Kondisi lingkungan tempat tinggal juga harus diperhatikan. Karena dengan kondisi lingkungan bersih bisa menjadi penangkal datangnya penyakit tersebut," katanya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Karawang mencatat bahwa kasus demam berdarah dengue di wilayah Karawang pada awal tahun ini mengalami peningkatan cukup signifikan.
Pada Januari 2025 terdapat 268 kasus DBD. Sedangkan dalam kurun waktu yang sama, yakni Januari 2024 mencapai 141 kasus DBD. Jadi jika dibandingkan dengan tahun lalu, kasus DBD yang terjadi di Karawang pada awal tahun ini mengalami peningkatan.
Dari 268 kasus DBD yang terjadi sepanjang Januari 2025, dilaporkan terdapat satu orang yang meninggal dunia.
Baca juga: Dinkes Karawang catat peningkatan cukup signifikan kasus DBD di awal tahun 2025
Baca juga: Dinkes Purwakarta imbau agar masyarakat waspadai risiko penyakit DBD
Baca juga: Selama Januari 2025 terdapat 55 kasus DBD di Purwakarta