Jakarta (ANTARA) - Lembaga kajian Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman minta pemerintah mendorong pembentukan modal tetap bruto (PMTB) guna memperkuat perekonomian karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengandalkan kontribusi konsumsi rumah tangga dan ekspor.
“Capaian pertumbuhan ekonomi triwulan ini memang ekspansif, tetapi, harapannya kita bisa mendorong indikator lain, terutama PMTB,” kata Rizal dalam diskusi Indef di Jakarta, Senin.
PMTB adalah pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun dan tidak merupakan barang konsumsi.
Ia mengatakan perlu ada alternatif lain agar perekonomian tidak bergantung dengan konsumsi rumah tangga dan ekspor sehingga pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Rizal menyarankan PMTB sebagai indikator alternatif karena realisasi investasi pada triwulan I 2023 menunjukkan progres signifikan.
Rizal menyoroti penyerapan tenaga kerja penting untuk mendorong perekonomian. Selain mendukung kinerja industri, tenaga kerja yang banyak terserap juga dapat menjaga keberlanjutan konsumsi masyarakat.
Ia merekomendasikan pemerintah juga mendorong industri pengolahan yang memiliki peluang untuk menyerap banyak tenaga kerja.
PMTB mendorong percepatan hilirisasi di sektor industri, terutama di industri nonmigas.
PMTB dapat berkontribusi terhadap nilai tambah dan pembentukan produk domestik bruto (PDB) termasuk penguatan industri mencapai pertumbuhan di atas 5,2 persen pada 2023.