Jambi (ANTARA) - Pelaku becak wisata yang beroperasi di Candi Muaro Jambi, Provinsi Jambi di latih Dinas Kebudayaan dan Pariwisata daerah itu untuk menjadi pramuwisata untuk meningkatkan layanan dan menambah pendapatan.
“Kita menyasar pemberdayaan kepada pelaku becak wisata menjadi pramuwisata agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada wisatawan, mengingat banyak wisatawan yang berkunjung pada sore hari namun pramuwisata yang ada sudah tidak ada di Candi,” kata Plt Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Sri Purnama Syam di Jambi, Minggu.
Sri Purnama Syam menjelaskan pelaku becak wisata yang paling sering berinteraksi dengan wisatawan, sehingga pelaku becak wisata sangat berpotensi menjadi pramuwisata. Sehingga pelaku becak wisata dapat mengantar wisatawan berkeliling kawasan Percandian Muaro Jambi sembari memberikan penjelasan terkait dengan sejarah-sejarah Candi Muaro Jambi.
Pelatihan yang diberikan kepada pelaku becak wisata tersebut terkait dengan pengembangan wawasan terhadap sejarah percandian Muaro Jambi, melatih sapta pesona serta melatih pelaku becak wisata berbahasa inggris.
Baca juga: PP dukung pengembangan desa wisata di lima destinasi pariwisata
Dengan pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Candi Muaro Jambi serta menambah pendapatan pelaku becak wisata.
“Tarif becak wisata dari Rp10 ribu harapannya bisa meningkat karena pelaku becak wisata juga bertindak sebagai pramuwisata ,” kata Sri Purnama Syam.
Selain mendapatkan pelatihan, pelaku becak wisata di Candi Muaro Jambi juga akan diberikan seragam serta dilakukan reparasi terhadap becak wisata agar lebih seragam dan menarik.
Baca juga: Pemkot Depok dorong Situ bisa dijadikan destinasi wisata
Ketua Asosiasi Becak Wisata Candi Muaro Jambi Fiki menyambut baik pelatihan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi. Menurut Fiki pelatihan tersebut akan mampu meningkatkan pendapatan pelaku becak wisata.
“Kami memang butuh pelatihan ini, karena kami berhubungan langsung dengan wisatawan, dengan adanya pelatihan pengembangan wawasan kami bisa mengajak wisatawan berkeliling kawasan candi, tidak hanya sekedar mengantar wisatawan masuk ke dalam Candi,” kata Fiki.
Tidak semua pelaku becak wisata di Candi Muaro Jambi mendapatkan pelatihan pengembangan wawasan. Untuk tahap pertama ada sekitar 30 orang pelaku becak wisata yang akan mendapatkan pelatihan wawasan.
Baca juga: Pemkot Bogor sambut baik tempat wisata Jbound bersertifikat CHSE dari Kemenparekraf
Fiki menjelaskan pelaku becak wisata yang mengikuti pelatihan yakni pelaku becak wisata yang memiliki potensi, masih berusia muda dan komunikatif.
“Pelaku becak wisata di Candi Muaro Jambi ada 47 armada, namun yang mengikuti pelatihan hanya 30 orang, karena di pilih yang memiliki potensi dan pelaku becak yang sudah berusia tua juga menyarankan hal demikian,” kata Fiki.